Dia menyebut, tahun politik kali ini menjadi sentimen yang perlu diwaspadai terhadap nilai tukar rupiah.
"Waktu tahun lalu 2018 saya prediksikan dolar (AS) Rp 15.000 orang-orang pada ketawa. Sekarang ternyata benar. Sekarang bisa (tembus) Rp 17.000 dolar (AS)," kata Suhu Yo kepada detikcom, di Jakarta, Jumat (28/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhu Yo mengatakan bila tak dijaga dengan baik, nilai tukar rupiah akan ambruk hingga Rp 17.000 per dolar AS. Sebab, tahun ini orang-orang diprediksi akan menarik dananya besar-besaran dari bank.
"Rupiah akan ambruk, mudah-mudahan jangan sampai Rp 17.000. Kalau sampai tidak dijaga Rp 17.000 masuk ini. Tapi seandainya Rp 16.000 juga masih masuk. Karena pelemahan itu banyak orang semua tarik uang. Jadi yang terjadi keuangan Indonesia dolar makin meningkat, rupiah makin melemah," ujarnya.
Untuk mengantisipasi tekanan tersebut, kata Suhu Yo, maka pemilik modal atau orang-orang berduit harus diberikan kepastian serta rasa aman untuk bisa menyimpan uangnya di dalam negeri. Selain itu, para pengusaha atau investor juga harus dirangkul dan diberikan kemudahan yang lebih baik dalam berusaha.
"Antisipasi yang punya uang cerita cuma dua, kasih kami aman supaya kami tidak usah tarik uang ke luar negeri atau simpan uang di bawah bantal. Kasih kami aman supaya kami bisa usaha. Pengusaha kecil memang di-support. Dari investor rasa amannya harus betul-betul dibikin adem semua supaya ekonomi bagus," tuturnya.