Sejak Oktober lalu, saham Apple memiliki tren yang buruk dan terus menurun. Mengutip dari CNBC, Jumat (4/1/2019), sebelumnya Apple pernah mencatatkan angka tertinggi dalam 52 minggu menembus angka US$ 233,47 atau setara dengan Rp 3 Juta per lembar saham.
Karena anjloknya harga saham Apple tersebut, perusahaan ini telah kehilangan US$ 452 miliar setara dengan Rp 6.554 triliun dalam kapitalisasi pasar sejak 3 Oktober.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Apple Kehilangan Rp 814 Triliun dalam Sehari |
Kehilangan tersebut lebih besar dari nilai individual 496 anggota indeks saham S&P 500 yang diisi oleh perusahaan dengan saham raksasa di Amerika Serikat.
Jumlah kehilangan yang dialami Apple ini setara dengan dua kali lipat nilai Wells Fargo, lebih dari tiga kali nilai McDonald's, lebih dari lima kali nilai Costco, dan lebih dari sepuluh kali nilai Raytheon. Bahkan, bisa disimpulkan jumlah itu bisa lebih besar nilai Facebook.
Hanya Microsoft, Amazon, Alphabet dan Berkshire Hathaway saja yang menjadi anggota S&P 500 dengan kapitalisasi pasar lebih besar daripada Apple saat ini.
Baca juga: Analis Sebut-sebut 'Hari Kelabu' Apple |
Anjloknya nilai saham ini diakui Apple karena menurunnya pendapatan dari penjualan produk iPhone dan melemahnya ekonomi di Cina akibat perang dagang.
CEO Apple, Tim Cook, kemarin telah memperingatkan para investornya bahwa mereka akan menurunkan target penjualan perusahaan di kuartal I 2019. (dna/dna)