Kepala Direktorat Cyber Mabed Polri Rachmat Wibowo mengatakan, sepanjang 2018 ada sebanyak 4 ribuan laporan kasus terkait kejahatan cyber. Dari jumlah itu kebanyakan berada di Jakarta.
"Untuk di Polda Metro saja ada seribuan kasus. Paling banyak itu di ibu kota," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Rachmat mengatakan salah satu saluran yang rawan kejahatan cyber salah satunya melalui aplikasi. Sementara saat ini kebanyakan transaksi saham sudah bisa melalui aplikasi yang dibuat oleh AB.
Dia mencontohkan ada kasus serangan cyber melalui 1 aplikasi saja sudah memakan 500 korban dan tersebar di seluruh Indonesia.
Rachmat mengatakan, untuk melawan serangan kejahatan cyber tidak cukup kelautan dari Polri saja, dibutuhkan juga pengetahuan dan kesadaran dari masyarakat dan juga perusahaan. Apalagi perusahaan yang paling rawan menjadi korban serangan cyber.
"Ini yang perlu kita kembangkan agar masyarakat tahu cara transaksi melalui digital biar tidak ada korban. Tapi lebih banyak perusahaan yang jadi korban, dia yang menyediakan sistem tapi ada celah, itu yang jadi target," ujarnya.