Fakta Seputar Merger BTPN dan Bank Sumitomo Mitsui

Fakta Seputar Merger BTPN dan Bank Sumitomo Mitsui

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 02 Feb 2019 13:20 WIB
Fakta Seputar Merger BTPN dan Bank Sumitomo Mitsui
Foto: Dok. Reuters
BTPN dan SMBCI memiliki rencana usai merger menjadi Bank BTPN. Perusahaan akan mempertahankan segmen bisnis lama, lalu merambah ke segmen bisnis baru.

Ongki Wanadjati Dana menerangkan, selama ini BTPN fokus pada bisnis pensiunan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta digital melalui Jenius dan BTPN Wow!. Sementara, SMBCI fokus pada segmen korporasi.

"BTPN baru memiliki potensi mengembangkan segmen pasar yang belum kami sentuh," katanya di Menara BTPN Jakarta, Jumat (1/2/2019).

Dia bilang, Bank BTPN akan menyasar segmen baru yakni segmen komersial dan ritel.

"Seperti segmen korporasi menengah, dan usaha kecil menengah yang lebih dikenal segmen komersial, dan mengembangkan cakupan bisnis ritel," ungkapnya.

Dia mengatakan, dengan penggabungan ini maka kemampuan permodalan perusahaan semakin besar. Apalagi, perusahaan kemudian masuk dalam 10 bank dengan aset terbesar.

Meski begitu, Ongki belum menjelaskan secara rinci target penyaluran kredit usai penggabungan tersebut.

"Buat kami gini aja, kita kan masuk 10 besar, kami tetap di 10 besar dan malah mungkin lebih baik. Dengan demikian kita pasti haerus tumbuh sesuai rata-rata bank di level itu. Inline with industry," ujarnya.

Sementara itu, usai melebur jadi Bank BTPN aset perusahaan tercatat Rp 189,9 triliun. Kepemilikan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) atas Bank BTPN menjadi 97,34%.

Hide Ads