Bank Danamon Raup Laba Rp 3,9 Triliun

Bank Danamon Raup Laba Rp 3,9 Triliun

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 20 Feb 2019 19:30 WIB
Foto: Dok Bank Danamon Tbk
Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT/Net Profit After Tax) sebesar Rp 3,9 triliun pada tahun 2018, atau tumbuh 7% dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan laba didorong oleh pertumbuhan Perbankan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), consumer mortgage, enterprise banking serta pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance.

Bank juga mencatatkan kualitas aset yang lebih baik, ditandai dengan turunnya rasio biaya kredit (cost of credit ratio) sebesar 30 basis poin (bps) menjadi 2,5%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Sejumlah hal penting terjadi atas Bank Danamon di tahun 2018 lalu, ditandai dengan masuknya investasi dari salah satu institusi keuangan terbesar di dunia, MUFG," kata Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah dalam keterangan tertulis, Rabu (20/2/2019).

Sementara portofolio kredit Perbankan UKM tumbuh 10% menjadi Rp 31,2 triliun. Portofolio Enterprise Banking, terdiri dari perbankan korporasi, komersial dan institusi keuangan, tumbuh 11% menjadi Rp 41,5 triliun. Sementara kredit Consumer Mortgage tumbuh 29% menjadi Rp 7,8 triliun.

Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 13% secara keseluruhan menjadi Rp 51,3 triliun pada akhir tahun 2018. Kenaikan dua digit ini didukung oleh pembiayaan baru Adira Finance yang tumbuh masing-masing sebesar 15% dan 23% untuk kendaraan roda dua dan roda empat.


Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 12% menjadi Rp 137,2 triliun dibandingkan setahun sebelumnya.

Dengan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada 97,2%, likuiditas terkelola dengan baik. Untuk giro dan tabungan (CASA) naik stabil menjadi Rp 52,1 triliun, sementara rasio CASA berada di posisi 47,1%.

Rasio kecukupan modal Danamon (capital adequacy ratio/CAR) juga tetap kuat untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang. CAR konsolidasian naik menjadi 22,2% pada akhir tahun 2018 dibandingkan 22,0% di tahun sebelumnya. (fdl/hns)

Hide Ads