Dalam RUPS itu, para pemegang saham menyetujui rencana Perseroan untuk mendapatkan fasilitas pendanaan jangka panjang dari ICICI Bank Limited, Cabang Singapura untuk fasilitas term-loan sebesar sampai dengan 21 juta dollar AS dengan tenor maksimal 5 tahun dan 3 kuartal dan fasilitas derivatif sebesar 1,5 juta dollar AS untuk tujuan lindung nilai.
PSS berencana untuk memakai fasilitas term-loan untuk mendanai ekspansi armada, termasuk pembelian kapal induk kelas Supramax.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga atau agenda terakhir, para pemegang saham menyetujui rencana Perseroan untuk mendapatkan fasilitas Valuta Asing sebesar maksimum 5 juta dollar AS dari Citibank N.A., Indonesia, yang dapat digunakan untuk tujuan lindung nilai di mana PSS memiliki sebagian dari pendapatan, biaya dan pendanaan untuk belanja modal dalam mata uang Dollar AS.
Kondisi Keuangan
Di tahun 2018, PSS membiayai seluruh belanja modal dengan dana internal sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang Perseroan untuk membangun kapabilitas keuangan yang kuat untuk mendukung ekspansi masa depannya.
Dengan Neraca dan Arus Kas saat ini yang sehat (Rasio Gearing 0,38x, Rasio Lancar 2,2x, Rasio Net Debt-to-EBITDA 0,66x per 30 September 2018), tahun ini PSS akan mulai untuk memanfaatkan kepasitas keuangannya untuk mendanai sebagian dari ekspansi armada di tahun 2019.
Persetujuan dari pemegang saham untuk mendapatkan fasilitas pinjaman jangka
panjang sebesar sampai dengan 21 juta dollar AS adalah sangat penting bagi PSS di mana Perseroan sedang melihat peluang untuk mengembangkan bisnis MV sembari meremajakan armada Kapal Tunda dan Tongkangnya (TNB).
Ekspansi di armada MV
Di bulan Februari 2018, PSS memulai bisnis MV dengan 1 unit kapal kelas Handysize (di atas 30 ribu dwt) "MV Dewi Saraswati" yang dilanjutkan dengan 1 unit lagi kapal kelas Handysize "MV Dewi Ambarwati" di Desember 2018.
PSS membuka tahun 2019 dengan pembelian kapal kelas Supramax (di atas 50 ribu dwt) pertamanya dengan total nilai transaksi 10,5 juta dollar AS dengan Perjanjian Jual Beli (SPA) ditandatangani pada 22 Januari 2019.
Perseroan menyelesaikan transaksi akuisisi kapal induk ini di minggu kedua bulan Februari 2019. Kapal induk yang dinamakan MV Daidan Pertiwi akan mengangkut batubara maupun bijih nikel untuk pembangunan smelter di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Perseroan kembali menambah kapal induk kelas Supramax seharga 9,67 juta dollar AS, yang mana sebagian akan didanai oleh rencana pinjaman dari ICICI Bank Limited, Cabang Singapura.
Dengan demikian, armada MV PSS akan memiliki total kapasitas sebesar 174,6 ribu dwt di Q1 2019 dari semula hanya sebesar 31 ribu dwt di Q1 2018 atau naik lebih dari 5x lipat.
Ekpansi armada MV akan menjadi salah satu kunci utama pertumbuhan pendapatan Perseroan di tahun 2019, di mana tahun lalu bisnis MV Perseroan hanya memberikan kontribusi sekitar 5% dari Pendapatan. (das/fdl)