Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini ada di level Rp 14.143.
Pada perdagangan pre opening, IHSG turun 10,070 poin atau 0,16% ke 6.468,256. Indeks LQ45 turun 2,446 poin atau 0,24% ke 1.021,682.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG turun 13,281 poin (0,21%) ke 6.464. Indeks LQ45 turun 4,090 poin (0,40%) ke 1.020.
Hingga sesi I berakhir, IHSG ditutup melemah 51,06 poin (0,79%) ke 6.427,266. Sedangkan indeks LQ45 turun 11,3 poin (1,1%) ke level 1.012,82.
Perdagangan saham ditransaksikan sebanyak 209.443 kali dengan nilai Rp 4,1 triliun. Sebanyak 125 saham menguat, 238 saham turun dan 128 saham tak berubah.
Sembilan sektor saham tercatat negatif. Saham sektor industri campuran dan dasar turun paling dalam.
Pada perdagangan kemarin (10/4) bursa saham Wall Street kompak ditutup dalam zona hijau, dimana indeks Dow Jones naik tipis sebesar 0,03%, S&P menguat 0,35% dan Nasdaq positif 0,69%.
Positifnya pergerakan bursa Wall Street ditopang oleh hasil dari notulen rapat FOMC yang dinilai masih sesuai dengan perkiraan pasar sebelumnya.
Selain itu pelaku pasar menilai rilisnya data Inflasi bulan Maret 2019 masih cukup stabil atau naik 0,4%, data tersebut dinilai semakin mendukung keputusan The Fed untuk menunda keputusan menaikkan suku bunga di tahun ini.
Perdagangan bursa saham Asia bergerak variatif siang ini. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 naik 22,13 poin ke posisi 21.709,7
- Indeks Hang Seng berkurang 242,97 poin ke level 29.876,59
- Indeks Komposit Shanghai turun 38,12 poin ke level 3.203,81
- Indeks Strait Times naik 6,49 poin ke 3.334,14
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 625 ke Rp 48.675, Indofood Sukses Makmur (INDF) turun Rp 350 ke Rp 6.175, Indah Kiat Pulp (INKP) turun Rp 275 ke Rp 8.100.