Terkait Voluntary Delisting
BEJ Hentikan Perdagangan AQUA
Jumat, 30 Sep 2005 11:21 WIB
Jakarta - Bursa Efek Jakarta (BEJ) memutuskan untuk mensuspensi atau menghentikan sementara perdagangan saham PT Aqua Golden Mississippi Tbk (AQUA) mulai sesi I perdagangan Jumat (30/9/2005).Menurut Kadiv Pencatatan Sektor Riil BEJ Yose Rizal, suspensi dikenakan setalah otoritas bursa menerima surat permintaan suspensi dari perseroan berkaitan dengan rencana voluntary delisting.Selain itu AQUA juga berencana mengubah statusnya dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup atau go private dengan harga penawaran kembali Rp 100.000 per saham.Presdir AQUA Willy Sidharta dalam suratnya kepada BEJ dan Bapepam menjelaskan, rencana go private tersebut berkaitan dengan kebijakan Danone Asia untuk mengkonsolidasikan kegiatannya di Indonesia dalam bidang pembotolan air minum dalam kemasan. Pada awalnya, untuk bidang ini terdiri dari 12 anak perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh Tirta Investama.Menurut Willy, go private ini juga sesuai dengan kebijakan global induk perusahaan yakni Grup Danone untuk membeli saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham non-strategis di dalam investasi-investasinya. Willy juga menegaskan, tidak ada alasan bagi AQUA untuk tetap mencatatkan saham-sahamnya di bursa mengingat tidak aktifnya perdagangan saham AQUA di bursa. Perseroan juga merasa tidak memerlukan modal eksternal untuk memenuhi keperluan pendanaannya. Rencana ini telah mendapatkan persetujuan dari RUPSLB dan selanjutnya perseroan akan melakukan pembelian atas sisa saham yang masih dimiliki publik sebanyak 6,4 persen sebesar Rp 100.000 per saham.Harga tersebut mencerminkan 65 persen lebih tinggi dari harga penutupan sebelum pengumuman 30 September sebesar Rp 59.000 per saham. Permohonan delisting kepada otoritas bursa diperkirakan 19 Januari 2005. Dalam laporan keuangan selama semester I-2005 laba bersih AQUA turun menjadi Rp 34,485 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 91,582 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan turunnya penjualan bersih menjadi Rp 751,739 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,333 triliun.Delisting ini semakin menambah daftar perusahaan yang keluar dari bursa. Sebelumnya, perusahaan alat berat PT Komatsu Indonesia juga akhirnya memutuskan keluar dari bursa seiring kebijakan global perusahaan induknya untuk go private.
(qom/)