Sementara dolar Amerika Serikat (AS) terus menekan rupiah. Siang ini mata uang Paman Sam telah berada di level Rp 14.190.
Membuka perdagangan Jumat (26/4/2019), IHSG melemah 23,82 poin (0,37%) ke 6.348,955. Indeks LQ45 melemah 5,317 poin (0,53%) ke 999,677.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga sesi I berakhir, berbalik arah meski hanya naik 2,901 poin (0,05%) ke level 6.375,688. Sedangkan indeks LQ45 hanya naik 0,174 poin (0,02%) ke level 1.005,168.
Perdagangan saham hingga siang ini ditransaksikan sebanyak 199.362 kali dengan nilai Rp 3,5 triliun. Ada 181 saham menguat, 179 saham turun dan 124 saham stagnan.
Baca juga: IHSG Loyo, Dolar AS Naik Tipis ke Rp 14.180 |
Sementara itu pada perdagangan semalam (25/04) bursa saham Wall Street ditutup mixed dengan kecenderungan melemah, Dow Jones turun 0.51%, S&P 500 melemah 0.04% sedangkan Nasdaq menguat 0.21%.
Bervariasinya pergerakan bursa saham Wall Street disebabkan oleh faktor negatif dan sentimen positif laporan keuangan emiten kuartal I 2019, rilisnya data ekonomi AS yang kurang memuaskan dimana data pengangguran AS yang tercatat naik menjadi 230 ribu orang dibandingkan sebelumnya 193 ribu orang menjadi salah satu pemberat.
Perdagangan bursa saham Asia mayoritas bergerak positif pagi ini. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 berkurang 157,609 ke 22.149,971
- Indeks Hang Seng bertambah 20,500 poin ke 29.570,301
- Indeks Komposit Shanghai turun 7,600 poin ke level 3.116,230
- Indeks Strait Times naik 100,730 ke 10.939,130
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers antara lain Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 925 ke Rp 45.475, Bayan Resources (BYAN) turun Rp 300 ke Rp 19.000, Fajar Surya Wisesa (FASW) turun Rp 250 ke Rp 7.900. (das/fdl)











































