Untuk mengantisipasi hal itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menyarankan investor untuk memilih instrumen investasi lain. Seperti misalnya obligasi ataupun reksadana.
"Intinya cari investasi dengan risiko yang rendah dulu," ujarnya kepada detikFinance, Senin (13/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika investor tetap memilih saham, Lanjar menyarankan agar investor aktif trading. Investor harus lebih ketat dalam mengawasi saham yang dibeli.
"Jadi lebih jagain ketat batasan risiko dan batasan keuntungannya. Kalau mencoba beli saham turun cukup dalam itu punya peluang namun belum terkonfirmasi peluang reboundnya," tambah Lanjar.
Dia menyarankan jika membeli saham di bulan puasa, ketika turun 5% cepat-cepat lakukan stop loss atau menjualnya. Lalu jika bergerak naik, 5% saja, segera jual atau profit taking.
Baca juga: Saham Uber Terjun Bebas di Hari Perdana |
Sebab dengan kondisi yang tidak pasti saat Ramadhan, pasar akan bergerak tak menentu. Sehingga lebih baik bersikap sigap dalam bertransaksi untuk meminimalisir kerugian.
Untuk saham sendiri dia merekomendasikan beberapa saham yang sudah menarik untuk dibeli seperti PTBA, HMSP, UNVR, BBRI, BBNI, PGAS, JSMR, WSKT dan LPKR.
Sementara untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dia memprediksi akan berada dalam rentang 6.150-6.260 saat sebelum libur Lebaran. (das/zlf)