Menanggapi itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan pergerakan tersebut tidak apa-apa karena situasi global memang tengah dinamis.
"Setelah tadinya mulai agak tenang mendekati sudah sekitar Rp 13.900 sekian. Sekarang kan lebih dinamis lagi. Tapi kan nggak apa-apa. Memang dunianya sedang bergerak begini," kata Darmin di Komplek Istana, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bilang pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah memang sempat mengindikasikan perlambatan ekonomi. Namun, tidak membuat gejolak perekonomian yang begitu tajam.
"Kalau mengkhawatirkan sih tidak. Tapi tendensi melambatnya akan muncul perlahan-lahan dia akan makin lambat makin lambat. Tapi tidak membuat kemudian membuat gejolak yang tajam," ujar dia.
Darmin menilai bahwa nilai tukar sekarang ini masih undervalue. Dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (14/5/2019). Untuk hari ini saja, mata uang Paman Sam telah menekan rupiah hingga 45 poin per pukul 11.20 WIB. Dolar AS kini berada di level Rp 14.445.
Pergerakan dolar AS terhadap rupiah pada hari ini berada di kisaran Rp 14.400 hingga 14.445. Sementara pada Senin (13/5) kemarin, dolar AS sempat menembus level 14.510.
"Iya masih. Masih. Tapi ada lagi ini tekanan baru. Sehingga tidak mudah juga mengharapkan undervalue-nya itu hilang. Karena tekanan baru itu. Market itu tidak seluruhnya rasional. Ada sentimen-sentimennya," ungkap dia.
Baca juga: Duh, Dolar AS Sempat Tembus Rp 14.500 |