"Indeks target untuk akhir tahun ekspektasi 6.800 best skenario kita," katanya.
Kemudian, dia mengatakan, earning per share (EPS) atau laba per lembar saham diproyeksi tumbuh 8%. Kemudian di tahun berikutnya tumbuh 10%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Anjlok 1,4%, IHSG 'Parkir' di 5.980 |
Penguatan IHSG, kata dia, didorong oleh harapan perekonomian yang baik terutama didorong oleh belanja pemerintah serta masuknya investasi.
"Dari paparan makro kita ekspektasi, setelah Pemilu mestinya ada reakselerasi investasi, direct invesment juga," ujarnya.
Pada kesempatan sama, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini 5,22%. Kemudian, pada tahun 2020 sebesar 5,37%.
Lebih lanjut, untuk inflasi tahun 2019 diperkirakan di 3,4% dan nilai tukar rupiah Rp 14.248. Kemudian, pertumbuhan kredit tahun 2019 sebesar 10,5%.
"Dari 2015 inflasi relatif stabil, salah satu positifnya," ujarnya. (ara/ara)