Direktur Pemasaran & Supply Chain Semen Indonesia, Adi Munandir, mengatakan kalau masuknya Holcim dalam holding akan membuka pasar baru yang jauh lebih luas. Selain itu, efisiensi dalam operasi dan pemasaran juga sangat signifikan setelah proses integrasi aset-aset eks Holcim rampung.
"Akuisisi Holcim itu menambah kapasitas (produksi) 14 juta ton. Harapannya pasti penjualan meningkat, tapi itu tergantung demand yang ada. Dengan optimalisasi dari dua perusahaan yang sudah ada dan sinergi lewat akuisisi, kita bisa create pasar baru berdasarkan program-program yang sudah kita susun," terang Adi usai RUPS di Hotel Sheraton, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Semen Indonesia Tebar Dividen 1,23 Triliun |
Efisiensi, sambung Adi, baru akan terlihat dalam beberapa waktu ke depan. Selain integrasi pabrik, Holcim memiliki puluhan pabrik pengemasan dan distribution center yang akan membuat pemasaran semen bisa menjadi sangat murah dan penetrasi pasar bisa lebih efektif.
"Setelah akuisisi Holcim, kita integrasikan plant, distribution center ada 20 unit, dan packing plant yang jumlahnya 36 unit. Kita sedang melakukan re-modelling sehingga bisa melayani pasar-pasar dengan cost yang paling efisien. Kita memperbaiki tak hanya kinerja (produksi) saja, tapi juga dari sisi efisiensi di supply chain, penjualan, dan pemasaran," ungkap Adi.
Sebagai informasi, Semen Indonesia telah merampungkan proses pengambialihan saham PT Holcim Indonesia Tbk pada 31 Januari lalu. Semen Indonesia membeli 6.179.612.820 saham Holcim dengan harga Rp 2.097 per lembar. Sehingga, total harga pembelian 80,64% saham itu senilai Rp 12,9 triliun.
Tujuan pengambilalihan saham Holcim antara lain untuk memperluas jaringan pabrik semen di dalam negeri, memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan, meningkatkan efisiensi, khususnya biaya distribusi dan bahan baku.
Kemudian memperkuat posisi bisnis ready mix dengan berbagai variasi produk dan solusi, serta memperkuat sinergi di berbagai bidang untuk meningkatkan efisiensi. (idr/hns)