Dari catatan penjualan tersebut, produsen Kopiko dan Torabika ini mencatat laba usaha sebesar Rp 2,63 triliun. Sementara Laba Benih yang berhasil diperoleh pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 1,76 triliun atau Rp 43,72 miliar lebih besar dari yang ditargetkan, yaitu Rp 1,72 triliun.
Baca juga: Produsen Kopi RI Perluas Pasar ke Rusia |
Catatan keuangan tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar persuhaan. Selain pengesahan laporan keuangan, MYOR juga menetapkan penggunaan sebagian laba bersih sebagai dividen kepada pemegang sahamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, masih besarnya potensi pasar domestik dan internasional dalam jangka panjang, menawarkan peluang yang luar biasa untuk pertumbuhan Perseroan secara berkelanjutan.
"Banyak potensi-potensi yang sangat besar di pasar, karenanya Perseroan akan terus berfokus untuk memperkuat daya saing, dan terus melakukan inovasi sesuai kebutuhan pasar," tandasnya. (dna/dna)