Menurut data perdagangan pada 17 Juli 2019 saham PICO berada di level Rp 390. Namun pada perdagangan 26 Juli 2019 saham PICO sudah bertengger di posisi Rp 1.410 per lembar atau bertumbuh hingga 261%.
Manajemen PICO sendiri pun menggelar paparan publik isidentil. Menurut perusahaan pergerakan saham menurupakan sentimen dari kinerja perusahaan sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kinerja keuangan perusahaan cukup baik di paru pertama tahun ini. Di semester I-2019 PICO mengantongi penjualan Rp 407,5 miliar atau meningkat 14,59% (year-on-year).
Angka itu juga sudah setara 52% dari target yang ditetapkan perusahaan tahuj ini sebesar Rp 791,38 miliar.
Selain itu, perusahaan telah membagian deviden sebesar Rp5 perlembar saham pada tanggal 19 Juli 2019. "Kami berharap, pembagian deviden tersebut mampu meningkatkan kepercayaan publik khususnya investor pada perseroan," tambahnya.
Pencapaian tersebut membuat perseroan optimis mampu memenuhi target yang ditetapkan, karena sejauh ini pendapatan dari sisi usaha utama atau core business telah naik signifikan sebesar 14%.
Perusahaan juga berencana untuk melakukan penambahan pabrik baru di daerah Marunda Jakarta Utara, bisa memangkas biaya pengiriman yang awalnya Rp 10.000/unit, menjadi Rp 4.000. Pabrik baru akan melayani permintaan drum steel Pertamina di Wilayah Pelumpang. Sementara pabrik saat ini yang berada di Jatiuwung, Cikupa-Tanggerang dan Cilacap tetap memproduksi pengemasan Drum berbahan baja, dan pengemasan Drum berbahan plastik.
Baca juga: Produsen Bir Ini Punya Utang 'Segunung' |
(das/fdl)











































