Alberto Fernandez memenangkan lebih dari 47% suara dalam pemilihan di hari minggu, sedangkan Mauricio Macri mendapatkan suara kurang dari 33%.
"Reaksi jangka pendek dari pasar benar-benar brutal," tutur Benjamin Gedan, Direktur Proyek Argentina di Wilson Center dikutip dari CNN, Selasa (13/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini ekonomi Argentina berada dalam resesi yang dalam, dengan tingkat pengangguran 9,5% dan inflasi 55,8%. Investor khawatir pemerintah gagal membayar utang negara.
Macri sebelumnya memperkenalkan langkah penghematan termasuk menaikkan pajak dan memotong subsidi bahan bakar, termasuk menekan belanja pemerintah setelah mendapatkan pinjaman US$ 50 miliar dari IMF tahun lalu. Namun, langkah yang diperkenalkan Macri ternyata menjadi bumerang bagi publik.
UBS berharap pemerintahan Fernandez akan berusaha untuk menegosiasikan perjanjian IMF, salah satunya berhenti membayar bunga utang pemerintah di jangka pendek.
Fernandez dianggap lebih moderat dbandingkan Kirchner, yang menasionalisasi perusahaan energi utama negara itu saat dia menjabat.
(ara/ara)