Bakrieland akan Bangun Rasuna Epicentrum Senilai Rp 1-2 T

Bakrieland akan Bangun Rasuna Epicentrum Senilai Rp 1-2 T

- detikFinance
Selasa, 25 Okt 2005 13:01 WIB
Jakarta - PT Bakrieland Development Tbk akan membeli tanah seluas 126 hektar di kawasan Kuningan, Jakarta, milik AJB Bumiputera. Rencananya, di atas tanah itu akan dibangun Rasuna Epicentrum yang bakal menelan dana Rp 1-2 triliun.Perseroan telah menunjuk anak perusahaannnya yakni PT Bakrie Swasatu Utama untuk mengakuisisi tanah milik AJB Bumiputera senilai Rp 750-850 miliar."Konsep pembangunannya mixed development, akan ada hunian, perkantoran dan entertainment," kata Dirut Bakrieland Development, Marudi Surachman, dalam konferensi pers usai RUPSLB di Klub Rasuna, Jakarta, Selasa (25/10/2005).Ditambahkan, akuisisi tanah ini sangat penting mengingat cadangan tanah perseroan telah menipis. "Land bank kita di daerah Kuningan sudah mentok, tinggal 5.000 meter persegi," ujar Marudi.Dana untuk akuisisi tanah ini berasal dari right issue yang rencananya akan dilakukan November mendatang dengan nilai diharapkan mencapai Rp 650 miliar. Sedangkan sisanya berasal dari dana internal. Rencananya, pembangunan Rasuna Epicentrum akan dilakukan mulai tahun depan. Hingga September 2005, Bakrieland telah membukukan laba bersih Rp 87 miliar dengan pendapatan kotor Rp 209 miliar. Laba per saham menjadi Rp 62,2. Menurut Marudi, pencapaian laba tersebut sudah melebihi target tahun 2005 yang sebesar Rp 68 miliar. Kontribusi terbesar laba berasal dari penjualan apartemen sebanyak 60-70 persen. Sedangkan sisanya berasal dari residensial.Marudi mengakui, kenaikan suku bunga berpengaruh terhadap daya beli terutama terhadap kredit kepemilikan apartemen. Di Bakrieland, komposisi KPR dengan beli langsung atau beli bertahap adalah 50 banding 50. "Ke depan, kita akan mencari inovasi dengan pola yang lebih menarik misalnya KPR berjenjang dengan fixed rate atau pembelian bertahap," ujar Marudi.Right Issue MundurDalam RUPSLB yang digelar perseroan antara lain membahas peningkatan modal dasar dan akuisisi tersebut. Modal dasar ditingkatkan dari Rp 700 miliar menjadi Rp 2,8 triliun. Sementara klasifikasi saham diubah menjadi seri A dan B dengan nilai nominal masing-masing Rp 500 dan Rp 100.Perseroan juga mengundur rencana right issue menjadi bulan Desember. "Untuk right issue kan harus dapat persetujuan dari pajak. Hari ini baru kita kirimkan permohonannya," tambah Marudi. (qom/)

Hide Ads