Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini menguat ke angka Rp 14.083.
Pada pra perdagangan, IHSG turun 4,19 poin (0,07%) ke 6.215. Indeks LQ45 berkurang 1,797 poin (0,18%) ke 981,451.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga pukul 09.05 JATS, IHSG masih loyo 8,06 poin (0,13%) ke level 6.211,374. Sedangkan indeks LQ45 turun 4,28 poin (0,44%) ke level 978,96.
Sampai sesi I berakhir, IHSG berbalik menguat 3,6 poin (0,06%) ke level 6.223. Sedangkan indeks LQ45 masih negatif 0,9 poin (0,1%) ke level 982,286.
Perdagangan saham ditransaksikan sebanyak 298.707 kali dengan nilai Rp 4,3 triliun. Sebanyak 178 saham menguat, 170 saham turun, dan 155 saham stagnan. Penguatan IHSG ditopang oleh saham sektor agrikultur yang naik 1,9%.
Dari luar negeri terpantau pasar modal juga loyo. Pada perdagangan semalam (16/09) bursa saham Wall Street kompak ditutup dalam zona merah, dimana Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq melemah masing-masing sebesar 0.52%, 0.31% dan 0.28%.
Penurunan tersebut dikarenakan adanya antisipasi kenaikan harga bahan bakar pasca serangan fasilitas minyak Arab Saudi, hal ini saham-saham transportasi dan beberapa saham ritel yang sangat berpengaruh akibat potensi kenaikan bahan bakar ikut melemah.
Sementara itu hingga saat ini investor masih menunggu hal apa yang akan dilakukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya pasca penyerangan tersebut.
Perdagangan bursa saham Asia mayoritas masih bergerak negatif siang ini. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 melemah 19 poin (0,09%) ke 21.969
- Indeks Hang Seng turun 424 poin ke 26.699
- Indeks Komposit Shanghai terjungkal 44 poin ke 2.986
- Indeks Strait Times menyusut 19 poin ke 3.184
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya United Tractors (UNTR) turun Rp 775 ke Rp 22.300, Indocement Tunggal (INTP) turun Rp 450 ke Rp 20.700, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 450 ke Rp 54.150.
Baca juga: Dolar AS Naik Lagi, Pagi Ini di Rp 14.090 |
(eds/eds)