PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Agustus lalu memiliki Direktur Keuangan yang baru bernama Ario Bimo. Sebelum diangkat jadi direktur, dia merupakan GM BNI di Tokyo.
Ario Bimo merupakan direktur milenial di BNI. Ia lahir pada tahun 1981 artinya usia Bimo saat ini 38 tahun. Bimo memperoleh gelar sarjana di Universitas Trisakti jurusan Teknik Industri.
Kemudian dia melanjutkan sekolah di University of Technology Sydney jurusan Engineering Management.
Di usianya yang masih muda dia berhasil menduduki posisi penting dalam sebuah perusahaan, yakni Direktur Keuangan. Dia menceritakan banyak orang yang sedikit meragukan kemampuannya karena usia yang terbilang muda.
"Karena masih muda banyak yang tidak yakin. Tapi caranya yang bisa kita lakukan adalah bekerja dan menunjukkan kalau kita bisa. Sekarang kan jadi ajang pembuktian saya," kata Bimo di Kantor BNI,Jakarta, Rabu (19/9/2019).
Dia menjelaskan, dibutuhkan waktu untuk membuat orang percaya. Jadi, dalam menjalani pekerjaan yang harus dilakukan adalah menjalani sebaik mungkin tugas yang diberikan dan menunjukkan integritas yang baik.
Bimo mengatakan dalam bekerja ada yang selalu ia utamakan, yakni DUIT. DUIT adalah hal yang sangat penting untuk dia.
"DUIT, D itu Doa, Usaha, Ikhtiar dan Tawakal. Itu aja sih yang saya pegang," jelas dia.
Penggemar pebasket David Robinson ini juga menceritakan alasan kenapa akhirnya dia putar haluan menjadi bankir, padahal jurusan sekolahnya adalah teknik.
Hal ini karena ia merupakan anak yang lahir di keluarga perbankan. Ayahnya bekerja di Bank Bumi Daya (BBD), sang kakak bekerja di Bank Mandiri dan adiknya di Bank Bukopin. Pamannya bankir di Bank Mandiri dan Bank Indonesia (BI).
"Saya dari keluarga yang kerja di bank, dulu waktu bapak masih hidup bilang yaudah masuk BNI saja, kemudian dia melamar melalui sistem online Februari 2006 saya apply dan Maret saya diterima langsung pelatihan. Nggak ada siapa-siapa di BNI, saya hanya nurut omongan orang tua," jelas dia.
Bimo menceritakan saat pertama kali terpilih menjadi direktur keuangan. Direktur Utama BNI Achmad Baiquni memintanya untuk pulang ke rumah orang tuanya.
"Jadi waktu saya terpilih itu pak Dirut bilang, kamu pulang dulu ke rumah ibumu, minta restu. Pak Dirut itu sosok bapak yang mengayomi se BNI," jelas dia.
Sudah 13 tahun Bimo bekerja di BNI. Dia telah melewati beberapa fase kepemimpinan BNI. Namun mulai direksi periode 2015 lah yang peningkatan kinerjanya paling signifikan.
Menurut Bimo, emang setiap direksi memiliki visi misi dan strategi yang berbeda. Namun ada visi misi perusahaan yang harus dijalankan secara bersama-sama.
"Kalau visi misi perusahaan itu kan harus diutamakan ya karena ada rencana bisnis yang harus dijaga ke depan," imbuhnya.
Ario Bimo merupakan direktur milenial di BNI. Ia lahir pada tahun 1981 artinya usia Bimo saat ini 38 tahun. Bimo memperoleh gelar sarjana di Universitas Trisakti jurusan Teknik Industri.
Kemudian dia melanjutkan sekolah di University of Technology Sydney jurusan Engineering Management.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BNI Tunjuk Milenial Jadi Direktur Keuangan |
Di usianya yang masih muda dia berhasil menduduki posisi penting dalam sebuah perusahaan, yakni Direktur Keuangan. Dia menceritakan banyak orang yang sedikit meragukan kemampuannya karena usia yang terbilang muda.
"Karena masih muda banyak yang tidak yakin. Tapi caranya yang bisa kita lakukan adalah bekerja dan menunjukkan kalau kita bisa. Sekarang kan jadi ajang pembuktian saya," kata Bimo di Kantor BNI,Jakarta, Rabu (19/9/2019).
Dia menjelaskan, dibutuhkan waktu untuk membuat orang percaya. Jadi, dalam menjalani pekerjaan yang harus dilakukan adalah menjalani sebaik mungkin tugas yang diberikan dan menunjukkan integritas yang baik.
Bimo mengatakan dalam bekerja ada yang selalu ia utamakan, yakni DUIT. DUIT adalah hal yang sangat penting untuk dia.
"DUIT, D itu Doa, Usaha, Ikhtiar dan Tawakal. Itu aja sih yang saya pegang," jelas dia.
Penggemar pebasket David Robinson ini juga menceritakan alasan kenapa akhirnya dia putar haluan menjadi bankir, padahal jurusan sekolahnya adalah teknik.
Hal ini karena ia merupakan anak yang lahir di keluarga perbankan. Ayahnya bekerja di Bank Bumi Daya (BBD), sang kakak bekerja di Bank Mandiri dan adiknya di Bank Bukopin. Pamannya bankir di Bank Mandiri dan Bank Indonesia (BI).
"Saya dari keluarga yang kerja di bank, dulu waktu bapak masih hidup bilang yaudah masuk BNI saja, kemudian dia melamar melalui sistem online Februari 2006 saya apply dan Maret saya diterima langsung pelatihan. Nggak ada siapa-siapa di BNI, saya hanya nurut omongan orang tua," jelas dia.
Bimo menceritakan saat pertama kali terpilih menjadi direktur keuangan. Direktur Utama BNI Achmad Baiquni memintanya untuk pulang ke rumah orang tuanya.
"Jadi waktu saya terpilih itu pak Dirut bilang, kamu pulang dulu ke rumah ibumu, minta restu. Pak Dirut itu sosok bapak yang mengayomi se BNI," jelas dia.
Sudah 13 tahun Bimo bekerja di BNI. Dia telah melewati beberapa fase kepemimpinan BNI. Namun mulai direksi periode 2015 lah yang peningkatan kinerjanya paling signifikan.
Menurut Bimo, emang setiap direksi memiliki visi misi dan strategi yang berbeda. Namun ada visi misi perusahaan yang harus dijalankan secara bersama-sama.
"Kalau visi misi perusahaan itu kan harus diutamakan ya karena ada rencana bisnis yang harus dijaga ke depan," imbuhnya.
(kil/das)