Peck sendiri telah berada di perusahaan selama hampir 15 tahun dan telah menjabat sebagai CEO sejak 2015. Posisinya akan digantikan Robert Fisher yang sudah bekerja di GAP selama 35 tahun sebagai CEO sementara.
"Ini adalah kuartal yang menantang, karena dampak makro dan perdagangan yang lebih lambat semakin menekan hasil," kata Kepala Keuangan GAP Teri List-Stoll, dilansir dari CNN, Jumat (8/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wall Street pun menanggapi informasi pengunduran diri Peck. Saham GAP anjlok 12% di perdagangan setelah pengumuman itu.
Nilai saham GAP sendiri sudah turun lebih dari setengahnya selama Peck menjabat menjadi US$ 18 per lembar saham. Perusahaan ini sudah mulai terseok-seok bahkan hingga menutup beberapa toko.
Kinerja sebaliknya justru ditunjukkan oleh unit usahanya Old Navy. Merek itu mampu mencatatkan penjualan U$S 7 miliar pada tahun lalu.
Tahun lalu, GAP mengumumkan rencana untuk memisahkan Old Navy menjadi perusahaan publik yang terpisah. GAP hanya akan memegang merek Banana Republic, Athleta, Intermix, Hill City dan Janie and Jack,
Perusahaan juga memperingatkan investor tentang penjualan yang lemah selama kuartal ketiga dan tiba-tiba memangkas target kinerja keuangannya untuk sisa tahun ini.
Baca juga: Sejak Awal 2019 Dana Asing Masuk RI Rp 226 T |
(das/eds)