Pada obligasi tahap pertama tahun 2019, IIF menargetkan bisa meraup dana hingga Rp 1,5 triliun. Dana hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2019 itu akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dan pembayaran kembali utang Perseroan.
Melansir keterangan resmi perusahaan, Senin (25/11/2019), obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri. Seri A memiliki kupon 6,35-6,95% dengan jatuh tempo Desember 2020, Seri B kupon 7,2-7,8% yang jatuh tempo pada Desember 2022 dan Seri C berkupon 7,5-8,2% yang jatuh tempo pada 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obligasi yang akan diterbitkan ini mendapatkan peringkat AAA yang diakreditasi oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Perusahaan telah menunjuk CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai Joint Lead Underwriter (JLU) dalam penerbitan obligasi ini.
Tiga lembaga lainnya yang bertindak sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal adalah Assegaf Hamzah & Partners sebagai konsultan hukum, Ernst & Young sebagai auditor independen dan PT Bank Mega, Tbk sebagai wali amanat.
Adapun jadwal pelaksanaan obligasi bookbuilding pada 3 Desember 2019. Penawaran umum 13-16 Desember 2019. Tanggal pencatatan emisi pada 18 Desember 2019 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Desember 2019.
(das/dna)