Waskita Kantongi Dana Rp 44 T dan Kurangi Utang Rp 17 T

Waskita Kantongi Dana Rp 44 T dan Kurangi Utang Rp 17 T

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 22 Jan 2020 10:31 WIB
Foto: Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan, (Vadhia Lidyana/detikFinance)
Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus menambah pundi-pundi kasnya demi menguatkan fundamental keuangannya. Sepanjang 2019 perusahaan mengantongi dana segar hingga Rp 44 triliun dan utang turun Rp 17 triliun.

Perolehan dana tersebut dilengkapi masuknya dana yang cukup besar di Desember 2019. Tercatat pada bulan terakhir 2019 kas Waskita bertambah Rp 21,5 triliun.

Arus kas masuk tersebut berasal dari pembayaran beberapa proyek turnkey dan proyek konstruksi lainnya sebesar Rp 19,4 triliun. Selain itu perusahaan juga mendapatkan pengembalian atas piutang dana talangan tanah dari Lembaga Aset Manajemen Negara (LMAN) sebesar Rp 2,05 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada bulan Desember kami berhasil memenuhi target arus kas kami di mana Waskita Karya memperoleh pembayaran dari beberapa proyek turnkey seperti Tol Trans Sumatera milik Hutama Karya dan Tol Batang-Semarang serta pembayaran dari beberapa proyek konstruksi lainnya," kata Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/1/2020).


"Di bulan Desember juga Waskita telah melakukan novasi atas pinjaman modal kerja untuk proyek Transmisi 500 KV Sumatera sebesar Rp 4 triliun dan pengembalian dana talangan tanah," tambah Haris.

Dengan adanya tambahan kas masuk pada bulan Desember tersebut membuat WSKT berhasil mengantongi dana segar sekitar Rp 44 triliun selama tahun 2019.

Selama tahun 2019, WSKT telah menerima pembayaran Rp 22 triliun dari beberapa proyek turnkey seperti Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sebesar Rp 10,3 triliun, Tol Batang-Semarang sebesar Rp 2,2 triliun, pembayaran proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang Rp 3 triliun, serta pembayaran dari proyek-proyek konstruksi lain nya sebesar Rp 15,9 triliun, sehingga total kas diterima WSKT sebesar Rp 37,5 triliun dari pembayaran proyek, baik yang dikerjakan dengan skema turnkey maupun progress payment.


Tahun 2019 WSKT juga telah memperoleh pengembalian atas dana talangan pengadaan lahan jalan tol senilai Rp 5,8 triliun dari LMAN. Dengan adanya penerimaan arus kas sebesar Rp 44 triliun itu, WSKT dapat memperkuat rasio utang berbunga dibandingkan ekuitas (Gearing Ratio).

Selama bulan Desember, WSKT telah melunasi pinjaman dengan jumlah lebih dari Rp 17,6 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2019 WSKT berhasil menyelesaikan pinjaman sebesar Rp 32,5 triliun. Utang perusahaan pun turun Rp 17 triliun dari sebelumnya Rp 86 triliun menjadi sekitar Rp 69 triliun.

"Kami prediksi Gearing Ratio dapat menguat secara signifikan untuk periode Desember 2019, dengan begitu kami memiliki kapasitas keuangan yang jauh lebih kuat di tahun 2020," tutup Haris.


(das/ara)

Hide Ads