Telekom Malaysia Tak Mau Tambah Saham Publik Excel

Jakarta - Telekom Malaysia (TM) yang merupakan pemilik saham mayoritas PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) tidak berniat menambah kepemilikan saham publik XL di lantai bursa yang saat ini kurang dari 1 persen.Sebaliknya TM akan menambah kepemilikan sahamnya sampai 60 persen atau lebih. TM menilai kebijakan XL masuk bursa adalah untuk menambah modal bukan untuk menambah free float di bursa."Sampai saat ini tidak ada intention (maksud) dari TM untuk menjual sahamnya, kalaupun menjual jumlahnya kecil sekali dan tidak mempengaruhi free float," kata Yusof Annuar, Head of International Division TM usai RUPSLB XL, yang berlangsung di Hotel JW Marriot, Jalan Lingkar Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (2/12/2005).Menurut Yusof, pernyataan yang sebelumnya bahwa TM akan menambah saham ke publik tidak berarti akan dilakukan oleh TM sendiri. Penambahan mungkin dilakukan pihak lain seperti Khazanah yang memiliki saham 16,81 persen."Kalau Khazanah itu tergantung mereka tapi mungkin bisa menjual, kalau bisa kita akan membeli bukan menjual," ujar Yusof.Saat ini, ungkap Yusof, TM memiliki 58 persen melalui Indocel Holding Sdn.Bhd dan kedepan akan meningkatkan kepemilikan XL sebesar 60 persen atau lebih.Sementara Yunardi, wakil pemegang saham laian di XL Telekomindo Primabhakti mengatakan, pihaknya tidak bisa menjual sahamnya untuk dilepas ke publik. "Karena sudah ada perjanjian perusahaan yang memiliki saham XL sebelum go public kepemilikan sahamnya akan di lock up sampai satu tahun," ujar Yunardi.Kecilnya saham publik yang ada di bursa telah membuat otoritas Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengelurkan saham XL dari penghitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).Namun menurut Direktur XL, Rudiantara, tidak masalah saham XL di bursa dengan kode perdagangan EXCL dikeluarkan dari perhitungan IHSG, karena itu lebih baik dari pada terjadi bias.Sebelumnya, Khazanah mengatakan, pihaknya dan TM akan menambah saham publik sehingga saham ini bisa masuk lagi dalam penghitungan IHSG. (ir/)