IHSG Jeblok Imbas Corona, Saatnya Jual atau Tahan?

IHSG Jeblok Imbas Corona, Saatnya Jual atau Tahan?

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 20 Mar 2020 14:05 WIB
Karyawan mengamati layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (29/09/2014). IHSG berhasil bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan. Indeks itu ditutup pada level 5.142,01 atau rebound 0,18%,Sektor keuangan menjadi pendorong indeks dengan kenaikan 0,77%.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini ditutup negatif, terkoreksi 70 poin (1,7%) ke level 4.034 setelah sebelum jeblok meninggalkan level 4.000 ke 3.997. Lantas di saat IHSG menunjukkan pelemahan imbas virus corona (Covid-19), sebaiknya mulai menjual saham atau dipertahankan?

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan, investor yang bermain saham untuk kebutuhan jangka panjang (long term) sebaiknya tak buru-buru menjualnya.

"Kalau secara fundamentalnya masih oke, dan view dia memang long term, kenapa harus dilepas? karena kan ini kan bukan selamanya akan seperti ini. Karena seharusnya dengan valuasi yang semakin murah, dia yakin fundamentalnya, seharusnya semakin buy (beli)," kata dia saat dihubungi detikcom, Jumat (20/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi menurut dia, selama fundamentalnya bagus maka para investor tidak perlu melakukan aksi jual. Justru di saat harga saham sedang turun sebaiknya melakukan aksi beli, dengan catatan masih ada potensi harga sahamnya kembali naik.

"Kalau memang dia pilihnya long term, balik lagi ke fundamentalnya, apakah si investor ini masih yakin terhadap fundamentalnya, valuasi yang dia beli sudah murah dan masih ada potensi untuk growth di perusahaan itu," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Namun bagi investor yang hanya fokus untuk jangka pendek (short term) mungkin bisa mempertimbangkan untuk menjual sahamnya ketika pasar mulai terkoreksi negatif.

"Sebenarnya itu kembali ke investornya masing-masing view-nya gimana, karena kan ada short term investor, sama ada long term investor ya. Kalau memang dia short term investor ya memang sebaiknya waktu market mulai koreksi-koreksi ya itu boleh dilepas," tambahnya.




(toy/eds)

Hide Ads