Rencana ini akan dieksekusi dalam minggu-minggu yang akan datang. Dana yang akan dipakai buyback saham bersumber dari cadangan kas perusahaan.
Cadangan kas LPKR sudah bertambah menyusul beberapa aksi korporasi yang dilakukan baru-baru ini, termasuk di antaranya adalah penerbitan obligasi lima tahun pada saat yang tepat, perubahan strategi lindung nilai (hedging) pada saat yang tepat serta penjualan sahamnya di First REIT.
"Pembelian kembali ini dilaksanakan pada saat yang tepat karena kami menemukan harga saham yang menarik serta penggunaan kelebihan uang kas secara bijaksana. Kami tetap optimistis dengan fundamental Perseroan, terutama mengingat bahwa sebagian besar dari pendapatan kami bersifat recurring yang didukung oleh Siloam Hospitals," kata CEO LPKR, John Riady, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/4/2020).
Perseroan mendukung relaksasi kebijakan pembelian kembali saham oleh OJK baru-baru ini sehingga memungkinkan Perseroan untuk membeli kembali sahamnya. Hal Ini akan membantu menstabilkan harga saham Lippo Karawaci dan perseroan yakin hal ini merupakan kebijakan penggunaan kelebihan uang kas yang terbaik.
"LPKR mendukung keseluruhan rencana ekonomi yang dikembangkan oleh pemerintah untuk menstabilkan ekonomi Indonesia pada masa yang belum pernah terjadi sebelumnya," tambah John.
Rencana tersebut diperkirakan memiliki dampak yang tidak material terhadap biaya operasional LPKR. Selain itu, pembelian kembali juga diperkirakan tidak mengurangi pendapatan perseroan.
LPKR yakin bahwa pembelian kembali tidak akan memberikan dampak yang material pada aktivitas bisnis perseroan karena perseroan telah memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk mendukung operasional, serta untuk melaksanakan transaksi tersebut.
"Lippo Karawaci telah membuat perencanaan dalam memperkuat posisi keuangannya sehingga memiliki fleksibilitas di pasar keuangan yang sangat fluktuatif," jelasnya.
Baca juga: Lippo Karawaci Punya 2 Direksi Baru |
(ang/ang)