Pemerintah akan menerbitkan surat utang global sebesar US$ 4,3 miliar. Dalam penerbitan ini akan dibagi dalam tiga bentuk yaitu surat berharga negara (SBN) seri RI1030, RI 1050, dan RI 0470.
Penerbitan itu disebut akan membantu pemerintah untuk pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan juga membantu meningkatkan jumlah cadangan devisa.
"Kemarin kita mendengar pemerintah menerbitkan global bond sebesar US$ 4,3 miliar. Itu sudah diumumkan dan itu akan menambah cadangan devisa," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja virtual dengan komisi XI, Rabu (8/4/2020).
Perry menyebut pada periode Maret 2020 cadangan devisa Indonesia tercatat mengalami penurunan US$ 9,4 miliar menjadi US$ 121 miliar dari sebelumnya US$ 130,4 miliar.
Angka ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah serta kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Cadangan devisa ini masih setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Jadi kami bisa pastikan bahwa jumlah cadangan yang sekarang US$ 121 miliar lebih dari cukup itu. sekitar 7 bulan pembayaran impor, utang pemerintah atau stabilisasi nilai tukar rupiah," jelasnya.
BI akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung ketahanan eksternal dan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Apalagi situasi saat ini sedang tidak stabil imbas pandemi virus Corona .
"Sekarang cadev kita relatif stabil," kata Perry.
Baca juga: 'Obat Kuat' untuk Dongkrak Stamina Rupiah |
(kil/eds)