IPO Saat Pandemi, 2 Saham Baru Ini Naik Sampai Mentok

IPO Saat Pandemi, 2 Saham Baru Ini Naik Sampai Mentok

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 15 Apr 2020 11:09 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di zona merah. IHSG cenderung bergerak di teritori negatif sepanjang perdagangan hari ini.
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Masa pandemi Corona tak membuat niat berbagai perusahaan yang ingin mencatatkan sahamnya di pasar modal luntur. Sejak wabah COVID-19 ada di RI, sudah ada beberapa perusahaan yang mencatatkan sahamnya pertama kali di pasar modal RI.

Hari ini ada tambahan 2 lagi emiten baru yang mencatatkan sahamnya di pasar modal. Mereka adalah PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) dan PT Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT)

Saat dicatatkan pertama kali saham BBSS naik 35% atau 42 poin dari harga penawaran awal Rp 140 per lembar menjadi Rp 162 per lembar. Kenaikan itu mencapai batas auto reject atas, atau mencapai batas paling atas penguatan dalam sehari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saham BHAT juga mengalami hal yang sama, menguat 36 poin atau 34,95% dari harga penawaran awal Rp 103 ke posisi Rp 139. Saham BHAT juga menyentuh batas auto reject atas.

BBSS sendiri melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dengan melepas 1,3 miliar lembar saham baru atau setara dengan 27% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

ADVERTISEMENT

Dengan menawarkan harga saham Rp 120 per lembar maka keseluruhan dana IPO yang terkumpul mencapai Rp 156 miliar. Saat melakukan penawaran saham BBSS mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe 25,44 kali.

"Kami meyakini proses listing perusahaan akan berhasil," kata Direktur Utama Bumi Benowo Felix Soesanto.

Perusahaan pengembang properti ini akan mengalokasikan 88% dari perolehan dana IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk membeli tanah seluas 58.719 m2 di Kebomas, Gresik, di Jawa Timur, senilai Rp 130,61 miliar. Sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja pengembangan usaha.

Sementara BHAT saat melakukan IPO melepas 2 miliar lembar saham baru atau setara 40% dari jumlah modal yang disetor perusahaan. Dengan menawarkan sahamnya di Rp 103 per lembar maka dana hasil IPO yang diperoleh mencapai Rp 206 miliar.

Perusahaan holding ini akan menggunakan dana tersebut seluruhnya untuk peningkatan modal pada anak usaha PT Nasional Investindo Perkasa yang kemudian juga disalurkan untuk modal PT Asuransi Jiwa Nasional.



Simak Video "Video: BEI Kaji Rencana Pemangkasan Jumlah Satuan Lot Saham"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads