Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merespons penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Menurut Luhut, indikasi kondisi ekonomi masih cukup baik adalah penguatan nilai tukar rupiah ke level Rp 13.000-an/dolar AS.
Selain itu, Luhut mengatakan Bank Dunia atau World Bank menikai ketahanan ekonomi Indonesia masih cukup baik.
"Tapi World Bank bilang ekonomi kita resilience, coba kita lihat hari ini nilai rupiah saja jadi Rp 13.900 lagi," pungkas Luhut dalam diskusi online via Zoom, Jumat (6/5/2020).
Luhut mengatakan selama dua tiga minggu ini dia mendapatkan laporan capital inflow alias modal yang masuk ke Indonesia meningkat, dia menyebut nilainya ada US$ 1,5 miliar. Dia menilai hal-hal tersebut merupakan indikasi ekonomi Indonesia membaik.
Baca juga: Bos BI Yakin Rupiah Masih Bisa 'Ngegas' Lagi |
"Dua tiga minggu ini juga capital inflow ada US$ 1,5 billion. Banyak indikasi bilang ini baik," kata Luhut.
Memang Luhut mengakui belum sempurna, namun pemerintah terus bekerja keras memulihkan ekonomi. Apabila ada yang menyebut pekerjaan pemerintah kurang baik, dia mengatakan biar pasar yang menilai.
"Apakah sudah sempurna belum lah. Tapi kalau dibilang kita kerja nggak benar, biar market lah yang melihat," tegas Luhut.
(hns/hns)