Charoen Pokphand Pertahankan Listing di Bursa

Charoen Pokphand Pertahankan Listing di Bursa

- detikFinance
Jumat, 23 Des 2005 12:10 WIB
Jakarta - Perusahaan pakan ternak asal Thailand, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) menegaskan, perseroan tetap akan menjadi perusahan publik yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ).Penegasan ini mengeliminasi kabar sebelumnya yang menyatakan CPIN akan melakukan go private. Menyusul perusahaan milik asing lainnya yang sudah terlebih dahulu keluar dari bursa seperti PT Komatsu Indonesia Tbk.Menurut Direktur CPIN, Thomas Effendy, saat ini ada tiga perusahaan yang satu grup dengan CPIN dalam status perusahaan terbuka. "Sehingga jika CPIN go private, ketiga perusahaan lainnya juga harus sama, ini kan tidak mungkin," kata Thomas dalam paparan publik yang berlangsung di Gedung BEJ, Jumat (23/12/2005).Sampai akhir tahun 2005, CPIN dipastikan sudah bisa mencapai laba bersih Rp 55 miliar. Berbalik positif dibandingkan tahun 2004 yang mencatat rugi bersih hingga Rp 196 miliar.Membaiknya kinerja CPIN ini, menurut Thomas, karena secara umum kondisi tahun ini lebih baik dibanding 2004. "Misalnya isu flu burung yang sudah menurun pengaruhnya," ujar Thomas.Sedangkan penjualan akhir 2005 diperkirakan naik hingga Rp 5,6 triliun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,8 triliun. Kontribusi pendapatan sebesar 75 persen dari penjualan pakan ternak.Untuk tahun 2006, laba usaha diprediksi tumbuh 10 persen. Pada tahun depan, perseroan juga berencana ekspansi pabrik baru di Medan, karena saat ini kapasitas produksi sudah hampir penuh 85-90 persen.Pabrik baru ini memiliki kapasitas produksi pakan ternak 40 ribu ton per bulan. Dengan adanya pabrik baru maka kapasitas produksi CPIN akan naik 33 persen."Nantinya kapasitas terpasang menjadi 70 persen, jadi kalau ada peningkatan permintaan mendadak bisa terpenuhi," ungkap Thomas.Mengenai kenaikan harga BBM, Thomas mengaku, kondisi itu secara tidak langsung berpengaruh terhadap perusahaan karena daya beli masyarakat yang menurun.Untuk menyiasati kenaikan BBM, CPIN yang memiliki 4 pabrik akan melakukan konversi bahan bakar. Tiga pabrik boiler dikonversi dari minyak mesin ke gas dan satu pabrik akan memakai batubara.Komposisi pemegang saham CPIN per 30 November 2005 adalah PT Central Proteinaprima Tbk sebesar 55,34 persen, RBOC (ASIA) LTD sebesar 24,1 persen dan sisanya dimiliki publik. (ir/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads