Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pada hari ini menguat cukup signifikan. Dari data perdagangan Reuters, Jumat (17/7/2020), nilai tukar dolar AS sore ini sudah menyentuh level Rp 14.777.
Penguatannya tercatat mencapai 142 poin atau 0,9% pada hari ini. Sepanjang hari ini, pergerakannya ada di rentang Rp 14.580-14.777.
Setidaknya ada tiga fakta mengenai penguatan dolar AS hari ini yang menyentuh hingga level Rp 14.777.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penguatan tertinggi sejak awal Juni
Jika dilihat dari grafik, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah menunjukkan penguatan sejak awal Juni. Dolar AS yang bergerak dari angka Rp 13.800an terus menguat hingga saat ini menyentuh level Rp 14.777.
Sebelumnya dolar AS sempat turun ke level Rp 13.800an pada awal Juni. Pelemahan dolar AS saat itu cukup signifikan mengingat sebelumnya dolar AS hingga ke Rp 16.000an pada pertengahan Maret sebelum akhirnya berangsur turun di bulan selanjutnya.
2. Menguat lagi sejak kasus COVID-19 terus meningkat
Penguatan dolar AS bisa jadi disebabkan oleh sentimen penyebaran kasus virus corona yang masih tinggi. Bahkan PSBB transisi DKI Jakarta fase I kembali diperpanjang hingga dua pekan ke depan.
PSBB transisi selama 14 hari, akibat penyebaran kasus penyakit virus corona yang masih cukup tinggi. PSSB transisi yang terus diperpanjang tersebut berisiko membuat pemulihan ekonomi Indonesia berjalan lebih lambat dan lama.
3. Bank sudah jual dolar AS di Rp 15.000
Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hari ini menguat hingga Rp 14.777. Penguatan dolar AS direspons oleh bank dengan menjual dolar AS di rentang Rp 14.780 hingga Rp 15.005.
Bank CIMB Niaga menjadi bank yang menjual dolar AS di level terendah, yakni Rp 14.780. Sementara bank yang menjual dolar AS di level tertinggi adalah Bank BRI di Rp 15.005.
Sementara untuk harga beli, Bank BCA membeli dengan harga tertinggi di level Rp 14.800. Sementara harga beli terendah ada pada Bank BTN di level Rp 14.493.
Kemarin, rupiah sendiri sempat menguat 0,1% setelah Bank Indonesia (BI) memberikan indikasi tidak akan memangkas suku bunga acuan lagi.
Baca juga: Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 5.908 T |
(eds/hns)