Perusahaan penyedia penginapan hotel hingga homestay, Airbnb dikabarkan berencana mengajukan Initial Public Offering (IPO) penawaran umum perdananya ke Securities and Exchange Commission atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) pada akhir Agustus ini.
Dikutip dari CNN, Rabu (12/8/2020) kabar itu berdasarkan laporan dari The Wall Street Journal. Dalam laporan tersebut dikatakan jika dokumen IPO Airbnb resmi masuk akhir bulan ini, maka Airbnb akan resmi go public akhir tahun 2020.
Morgan Stanley (MS) dan Goldman Sachs (GS) pun mendukung rencana dari Airbnb. Namun mereka memperingatkan bahwa siatuasi saat ini tidak memiliki jaminan bahwa Airbnb bisa go public di akhir 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Airbnb Brian Chesky mengatakan usahanya kini tengah anjlok akibat pembatasan perjalanan internasional yang telah menghentikan hari liburan. Chesky berharap tahun ini setidaknya mengantongi pendapatan setengah dari tahun lalu. Mengingat kondisi pasar sedang tidak stabil akibat pandemi virus Corona. Diperkirakan rencana Airbnb pun terancam gagal.
Krisis pandemi memaksa perusahaan melakukan berbagai upaya pemulihan. April lalu, Airbnb telah mendapatkan pinjaman senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (kurs Rp 14.700) yang digunakan untuk mengatasi krisis di masa pandemi. Saat ini valuasi Airbnb telah turun menjadi US$ 18 miliar (Rp 266 triliun) yang sebelumnya bernilai US$ 35 miliar (Rp 518 triliun) tahun lalu.
(fdl/fdl)