Wall Street Kembali Cetak Rekor

Wall Street Kembali Cetak Rekor

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 25 Agu 2020 09:50 WIB
Pusat bisnis di New York, Wall Street terlihat kosong melompong sebagai dampak
 pandemi Covid-19, Minggu (29/3/2020).
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta -

Wall Street melonjak tajam di perdagangan awal pekan ini. Bahkan, indeks S&P 500 dan Nasdaq menyentuh rekor penutupan tertinggi barunya pada perdagangan Senin (24/8) kemarin. Kedua indeks ini terangkat naik berkat optimisme pasar atas potensi kemajuan medis dalam memerangi pandemi COVID-19.

Dow Jones Industrial Average juga ikut terkerek naik sebanyak 378,13 poin atau 1,35% ke 28.308,46. Indeks S&P 500 naik 34,12 poin atau 1% ke 3.431,28. Sedangkan Nasdaq Composite naik 67,92 poin atau 0,60% ke 11.379,72.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing telah menguat 6,2% dan 26,8% sejak awal tahun. Sedangkan Dow Jones tercatat masih berada di posisi 4,2% atau di bawah rekor tertinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai catatan, indeks Dow Transport yang sering dianggap sebagai barometer kesehatan AS, dengan mudah mengungguli pasar saham AS saat ini.

"Ada perluasan dalam reli pasar saham ini dan hal itu tercermin oleh kenaikan sektor transportasi," ujar Chuck Carlson, chief executive officer Horizon Investment Service dikutip dari Reuters, Selasa (25/8/2020).

ADVERTISEMENT

Bullishnya pasar saham AS termasuk pasar global lainnya, tidak lain berkat adanya optimisme yang didorong oleh perkembangan baru dari perlawanan terhadap virus COVID-19.

Food and Drug Administration Amerika Serikat (AS) baru saja mengeluarkan otorisasi darurat untuk penggunaan plasma dari pasien yang telah sembuh sebagai opsi perawatan. Tapi, WHO mengungkapkan skeptisismenya terhadap perawatan ini karena kualitas data yang rendah.

Pemerintahan Donald Trump juga sedang mempertimbangkan upaya pelacakan cepat untuk vaksin COVID-19. Adapun eksperimental yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca Plc dan Universitas Oxford diharapkan dapat digunakan di AS sebelum menuju pemilihan presiden AS pada November mendatang.

Pasar saham juga memperhatikan pernyataan kebijakan moneter Gubernur Federal Reserve Jerome powell pada simposium Jackson Hole di Kansas City pekan ini.




(eds/eds)

Hide Ads