Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 14 September 2020 mendatang. PSBB Jakarta ini akan dilakukan secara ketat sama seperti PSBB yang dilakukan pada awal Pandemi. Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih akan berada di bawah level 5.000 saat PSBB Jakarta berlangsung.
Head of Research PT Samuel Sekuritas, Suria Dharma mengungkapkan pengumuman PSBB Jakarta ini memang turut memberikan sentimen negatif ke berbagai sektor termasuk pasar modal. Namun menurut Suria, kondisi ini sudah bisa diukur dan diantisipasi oleh pasar.
"Tapi ya orang juga sudah banyak belajar dari yang terjadi di beberapa bulan lalu. Hitungan risikonya sudah lebih terukur dibandingkan waktu Maret. Efek PSBB itu bukan pas tanggal 14-nya tapi ya start hari ini. Tidak menunggu pas berlaku," jelas dia saat dihubungi detikcom, Kamis (10/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo mengungkapkan dengan adanya pengumuman ini memang terjadi guncangan di pasar modal.
Namun kondisinya tidak seperti saat PSBB pertama pada 5 bulan lalu. "PSBB Jakarta pertama kali itukan shock wavenya besar, dan pasar mengalami guncangan yang hebat, belum pernah terjadi sebelumnya kan," kata Lucky.
Dia menyebutkan saat PSBB IHSG diprediksi masih akan berada di bawah level 5.000. Hal ini karena pasar menilai jika Ibu Kota Jakarta merupakan barometer pusat transaksi.
"Bisa di 4.850 setelah indeks diuji saat ini," jelasnya.
Simak Video "Video: IHSG Anjlok Parah, Ini Perbandingannya dengan saat Krisis '98 dan Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]