Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Jakarta membuat pasar modal anjlok dan nilai tukar rupiah melemah. Ini karena pasar menilai pemerintah daerah dan pemerintah pusat tidak satu komando untuk penanganan COVID-19.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan keputusan PSBB Jakarta disebut berpotensi membuat nilai tukar rupiah masih akan mengalami pelemahan. Hal ini karena pasar menilai jika pemerintah daerah dan pusat tidak kompak.
"Ini ada miskom antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, seharusnya ada konsultasi di antara pemerintah," kata dia saat dihubungi detikcom, Kamis (10/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan kondisi ini membuat pasar tidak percaya dengan solusi yang ditawarkan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat. "Ada ketidakpercayaan di pasar, pemerintah pusat dan pemerintah daerah seharusnya mencari solusi terkait kebijakan yang dilakukan. Pemerintah pusat harus memberikan pernyataan positif agar pasar lebih tenang," ujar dia.
Ibrahim mengungkapkan dengan PSBB ini nilai tukar rupiah masih berpotensi mengalami pelemahan ke posisi Rp 15.700 - Rp 15.800an. Hal ini karena pasar berekspektasi negatif dengan PSBB maka akan terjadi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah.