Bursa AS Dibuka Perkasa Dipicu Ramainya Sentimen Positif

Bursa AS Dibuka Perkasa Dipicu Ramainya Sentimen Positif

Tim detikcom - detikFinance
Selasa, 15 Sep 2020 21:15 WIB
Pusat bisnis di New York, Wall Street terlihat kosong melompong sebagai dampak
 pandemi Covid-19, Minggu (29/3/2020).
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta -

Bursa saham AS dibuka menguat pada hari Selasa karena data optimis dari China menghidupkan kembali optimisme seputar rebound ekonomi, sementara investor mencari lebih banyak stimulus dari Federal Reserve saat bank sentral memulai pertemuan selama dua hari.

Dow Jones Industrial Average naik 146,43 poin, atau 0,52%, pada pembukaan ke 28.139,76.

S&P 500 dibuka lebih tinggi sebesar 24,19 poin, atau 0,71%, pada 3.407,73. Nasdaq Composite naik 137,31 poin, atau 1,24%, menjadi 11.193,96 pada bel pembukaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan kebijakan pertama sejak Ketua Fed Jerome Powell mengumumkan sikap yang lebih akomodatif terhadap inflasi, bank sentral dapat mengalihkan pembelian Treasury ke utang jangka panjang untuk menjaga imbal hasil jangka panjang tetap rendah, beberapa ahli strategi mengatakan.

Ekspektasi dari The Fed telah meningkat di tengah kebuntuan dalam pembicaraan untuk bantuan fiskal dan kemunduran tajam di saham teknologi kelas berat awal bulan ini yang membuat reli yang dipicu oleh stimulus Wall Street terhenti.

ADVERTISEMENT

"Pasar mendapat sentimen positif dari ekspektasi bahwa Fed akan terus mempertahankan suku bunga rendah secara historis," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA di New York.

"Itu membuat model nilai intrinsik menunjukkan pengembalian yang sangat tinggi untuk pasar saham di tahun mendatang."

Saham AS rebound tajam pada merger aktif pada Senin, dengan tanda-tanda kemajuan dalam pengembangan vaksin virus korona juga meningkatkan permintaan untuk aset berisiko.

Pada hari Selasa, data menunjukkan produksi industri China mengalami percepatan paling tinggi dalam delapan bulan di bulan Agustus, sementara penjualan ritel negara itu tumbuh untuk pertama kalinya tahun ini, mengangkat saham Asia dan Eropa.

Di kemudian hari, data AS kemungkinan akan menunjukkan produksi industri melambat pada bulan Agustus.

Di antara saham, Apple Inc naik 1,8% dalam perdagangan premarket menjelang peluncuran produk virtual, di mana diharapkan untuk mengungkap jam tangan dan iPad yang diperbarui, tetapi tidak ada iPhone.




(dna/dna)

Hide Ads