Pandemi Corona masih membuat perdagangan saham di bursa efek Amerika Serikat (AS) lesu. Terlebih lagi perundingan soal stimulus fiskal AS masih dirundung ketidakpastian. Dilansir dari CNBC, Selasa (22/9/2020), Dow Jones Industrial Average turun 509 poin atau 1,8%, menjadi 27.147,70.
Kemudian, indeks S&P 500 turun 1,2% menjadi 3.281,06. Sementara itu, Nasdaq Composite turun 0,1% menjadi 10.778,80.
Di Washington, negosiasi untuk RUU stimulus virus Corona baru bisa menjadi lebih rumit setelah pengesahan Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg, yang dapat mengarah pada proses pencalonan yang buruk menjelang pemilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekhawatiran pasar pun muncul atas potensi gelombang kedua kasus virus Corona di Inggris. Negara itu baru saja dilaporkan sedang mempertimbangkan pemberlakuan lockdown jilid dua untuk menghentikan peningkatan penyebaran virus.
Pasalnya, ilmuwan terkemuka pemerintah Inggris mengatakan tanpa tindakan tegas lebih lanjut, tingkat infeksi Inggris bisa mencapai 50.000 per hari.
Saham operator transportasi juga lesu, misalnya pada saham kapal pesiar Carnival, Norwegian Cruise Line, dan Royal Caribbean mereka mengalami penurunan 7% pada saham masing-masing.
Saham maskapai penerbangan juga tertekan, United Airlines ditutup lebih rendah 8,6% dan American Airlines merosot 7,4%.