Rupiah diproyeksi akan fluktuatif cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan depan. Rupiah diproyeksi berada di kisaran level Rp 14.750-Rp 15.000 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, saat ini pelaku pasar tengah fokus terhadap rencana amandemen Undang-undang Bank Indonesia (BI). Sebab, hal ini menimbulkan pertanyaan.
"Pasar saat ini sedang tertuju amandemi UU Bank Indonesia yang sampai saat ini masih banyak sekali ini istilahnya kenapa Undang-undang DI diamandemen," katanya kepada detikcom, Minggu (27/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Naik-turun Selama Sepekan |
Dia menjelaskan, AS dan Eropa sama halnya dengan Indonesia sedang berjuang melawan dampak pandemi. Namun, mereka tidak melakukan amandemen.
"Bahkan di Amerika antara bank sentral Amerika dan pemerintah selalu berbeda padangan suku bunga, stimulus. Ada apa, kenapa Indonesia melakukan revisi," ujarnya.
Sementara, riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan rupiah melemah 5 poin ke Rp 14.850 sepanjang Jumat kemarin.
"Kami memproyeksikan pada pekan depan rupiah bergerak pada rentang harga Rp 14.778 - 14.970," tulis laporan tersebut.
Baca juga: Aduh! Bank Sudah Jual Dolar AS Rp 15.000 |
(acd/dna)