Pasar keuangan Amerika Serikat (AS) terguncang setelah Presiden Donald Trump mengatakan dia dan istrinya positif virus Corona (COVID-19). S&P 500 turun sebanyak 2% setelah berita tersebut. Sementara indeks saham berjangka Dow Jones Industrial Average juga turun 435 poin.
Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat sore (2/10/2020) ditutup di zona merah. IHSG melemah hingga nyaris 1% ke level 4.926.
Bagaimana imbas Trump positif Corona terhadap pasar AS, termasuk di dunia. Dikutip dari Reuters, Jumat (2/10/2020), berikut komentar para analis:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayako Sera, Market Strategist Sumitomo Mitsui Trust Bank
Ayako Sera menyebut keadaan Trump yang positif Corona dapat merusak kemampuan kampanye Trump yang sisa beberapa minggu lagi. Meski begitu, suasana pasar yang risk-off ini disebut tidak akan berlangsung lama jika Trump cepat pulih.
"Kami melihat perdagangan risk-off yang khas sekarang, tapi sejauh yang kami tahu Trump tidak sakit parah. Ada kemungkinan bahwa pada saat kita mencapai perdagangan New York, pasar akan tenang".
Chris Weston, Head of Research Pepperstone
Hal yang sama juga dikatakan oleh Weston. Menurutnya, jika Trump positif Corona dalam jangka waktu berkepanjangan maka dapat menyebabkan kemunduran dalam pemilu.
"Presiden Amerika Serikat mengidap penyakit yang membunuh orang. Orang-orang mengambil risiko karena itu. Poin selanjutnya adalah sejauh mana hal ini telah masuk (ke pemerintahan), yang memiliki implikasi besar bagi pemilu. Skenario kasus terburuk adalah kita bisa melihat pemilihan mundur sedikit".
Nannette Hechler-Fayd'Herbe, Chief Investment Officer International Wealth Management Credit Suisse, London
"Menyusul berita bahwa Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump dinyatakan positif COVID-19, pasar keuangan bereaksi dengan tindakan risk-off. Ekuitas turun, volatilitas ekuitas naik, dan aset safe-haven seperti JPY dan Departemen Keuangan AS ditawar dengan baik".
James McDonald, CEO Hercules Investment, Los Angeles
"Berita Presiden Trump tertular COVID-19 dapat sepenuhnya mengubah arah kampanye dan menambah pandangan kami yang sudah berhati-hati di pasar saham. Kami berharap investor institusional mulai mengurangi risiko portofolio dan meningkatkan lindung nilai dalam persiapan menghadapi volatilitas pasar".
"Kami tidak mengubah strategi investasi kami berdasarkan Presiden Trump yang tertular virus Corona dan faktanya hal itu memaksa kami untuk menggandakan strategi kami. Kami telah lama mengalami volatilitas karena penilaian pasar yang berlebihan, tidak adanya bantuan fiskal dari tekanan ekonomi yang dipicu oleh virus Corona dan ketidakpastian menjelang pemilihan presiden AS".
Bagaimana pandangan analis lainnya? Langsung klik halaman selanjutnya