Samsung Ramal Kuartal III Untung Rp 157 T, Lompat 58%

Samsung Ramal Kuartal III Untung Rp 157 T, Lompat 58%

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 08 Okt 2020 15:38 WIB
Samsung Galaxy S7 diluncurkan di Barcelona, Spanyol.
Foto: detikINET/Fino Yurio Kristo
Jakarta -

Samsung Electronics memprediksi keuntungan pada kuartal-III 2020 akan meningkat 58% dibandingkan tahun lalu. Keuntungan yang didapat diproyeksi mencapai 12,3 triliun won Korea setara Rp 157 triliun (kurs Rp 12,75) lebih besar dari tahun lalu senilai 7,78 triliun won Korea (Rp 98 triliun).

Dikutip dari CNBC, Kamis (8/10/2020) sebelumnya perusahaan memprediksi keuntungan yang didapat tahun ini hanya 10,5 triliun won Korea (Rp 134 triliun). Penjualan konsolidasi mencapai sekitar 66 triliun won Korea (Rp 841 triliun) untuk kuartal tersebut, naik sekitar 6,5% dari 62 triliun won Korea (Rp 792 triliun) tahun lalu.

Saham Samsung diperdagangkan turun 0,33%. Namun, saham indeks benchmark Korea Selatan yang naik 0,16%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analis Senior di Bernstein Mark Newman mengatakan meskipun perusahaan tidak memberikan rincian tentang kinerja masing-masing unit bisnis, hasil kuartal per September didorong oleh peningkatan penjualan smartphone. Termasuk smartphone Samsung edisi Galaxy Note 20 dan penjualan awal ponsel lipat baru tampaknya juga berjalan dengan baik.

"Saya pikir sebagian besar tampaknya unit smartphone naik banyak. Penjualan smartphone sangat kuat di Q3," Newman

ADVERTISEMENT

Sedangkan Direktur Eksekutif di Daiwa Securities, SK Kim mengatakan selain penjualan smartphone, penjualan barang elektronik dan peralatan rumah tangga juga kemungkinan berkontribusi pada tingginya penjualan.

Kim mengungkap peningkatan dialami pada penjualan di platform online mengingat saat ini pandemi COVID-19 masih melanda. Harga chip yang lebih rendah karena kelebihan pasokan juga mungkin bisa mempengaruhi bisnis semikonduktor milik Samsung.

Menurut Newman Samsung dipandang sebagai perusahaan yang masih mendapatkan keuntungan di saat Huawei dan Intel masih bermasalah terhadap pembatasan yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat.

Newman juga menjelaskan bahwa bisnis peralatan jaringan Samsung juga berjalan dengan baik. Hal itu didapat dari pangsa pasar Huawei dalam penjualan peralatan 5G.

Bulan lalu, raksasa teknologi Samsung mengatakan telah memenangkan kontrak senilai US$ 6,6 miliar setara Rp 972 triliun (kurs Rp 14.740) untuk memasok Verizon dengan peralatan jaringan.

Jika Huawei kehabisan chip memori untuk membuat smartphone sendiri, maka Samsung kemungkinan akan mendapatkan lebih banyak pangsa pasar dari vendor China dan di luar China. Itu karena smartphone Samsung dan Huawei sama sama smartphone berbasis Android

Samsung membukukan lonjakan laba operasinya hampir 23% menjadi 8,1 triliun won Korea (Rp 103 triliun) dalam tiga bulan antara April hingga Juni. Perusahaan mengatakan hasil lengkap untuk kuartal yang berakhir September akan dirilis akhir bulan ini.




(zlf/zlf)

Hide Ads