Akibat Skandal Livedoor, Bursa Saham Tokyo Tutup Lebih Cepat
Rabu, 18 Jan 2006 14:30 WIB
Jakarta - Perdagangan di Bursa Saham Tokyo atau Tokyo Stock Exchange (TSE) untuk pertama kalinya ditutup lebih cepat 20 menit dari yang seharusnya. Hal itu terpaksa dilakukan untuk mencegah adanya kerusakan sistem akibat tingginya volume perdagangan.Lonjakan volume perdagangan muncul setelah investor merasa ketakutan atas klaim adanya kebobolan di perusahaan perintis internet, Livedoor.Pada perdagangan Rabu (18/1/2006), bursa terbesar di Asia itu akhirnya ditutup pada pukul 14.20 waktu setempat, atau 20 menit lebih cepat dari biasanya.Saat penutupan, indeks Nikkei-225 anjlok 464,77 poin (2,94 persen) pada level 15.341,18 poin. Nikkei bahkan sempat terpuruk hingga 740 poin (4,7 persen) setelah otoritas bursa itu memberi peringatan bahwa perdagangan akan ditutup lebih cepat."Angka pesanan dan transaksi yang terjadi telah meningkat di pasar saham hari ini. Dan volume transaksi yang terjadi kemungkinan melebihi kesanggupan mesin kita," ujar Presiden TSE Taizo Nishimuro dalam peringatannya kepada pelaku pasar seperti dikutip dari AFP."Kami memberikan informasi lebih awal bahwa kami akan menghentikan perdagangan di seluruh saham berkaitan denagn sejumlah transaksi yang melebihi 4 juta dan akan menghalangi sistem memproses transaksi selanjutnya," tambah Taizo.Kantor Livedoor pada Senin (16/1/2006) digerebek atas dugaan perdagangan surat berharga secara ilegal dan sejumlah kesalahan lainnya. Selain itu, Livedoor juga dituduh menyembunyikan angka kerugiannya.Livedoor merupakan perusahaan internet yang didirikan oleh Takafumi Hories. Pria flamboyan berusia 33 tahun ini terkenal sering mengenakan T-shirt dan drop out, dan merupakan muka baru di kalangan pebisnis Jepang.Sumber-sumber koran Jepang, Yomiuri Shimbun melaporkan, Livedoor secara salah melaporkan keuntungan induk perusahaan untuk tahun buku 2004 yang berakhir pada September sebesar 1,4 miliar yen. Angka itu diperoleh dengan mengalihkan keuntungan dari afiliasinya. Transaksi itu diduga dibuat untuk menyembunyikan angka yang sesungguhnya, yakni rugi sekitar 1 miliar yen.Perdagangan saham di TSE terus meningkat hingga menembus rekor tertingginya setelah para investor individu dan asing melakukan transaksi saham sektor internet.
(qom/)