Rencana pembentukan Holding Indonesia Battery dibuat untuk mengurusi industri baterai electronic vehicle (EV) di Indonesia dari hulu sampai hilir. Namun lebih dari itu, holding ini juga akan memanfaatkan teknologi baterai untuk memasok listrik di wilayah pedalaman dan pulau terpencil.
Holding Indonesia Battery sendiri akan berisi 3 perusahaan BUMN raksasa yakni MIND ID atau PT Inalum (Persero) selaku Holding BUMN Pertambangan, PT Pertamina (Persero) selaku Holding BUMN Migas dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, memang pembentukan Holding Indonesia Battery tujuannya untuk menjadikan Indonesia sebagai hub untuk kebutuhan produksi baterai kendaraan. Namun nantinya juga akan dikembangkan untuk memasok listrik ke daerah terpencil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada peluang-peluang yang kita bisa manfaatkan. Mumpung saat ini perusahaan teknologi melihat nikel ini masih paling baik untuk baterai karena dipercaya kemampuan menyimpan energinya cukup baik. Nah ini bermanfaat bukan hanya untuk transportasi, sebenarnya bagus juga untuk daerah remote atau pulau kecil," terangnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/10/2020).
Orias menjelaskan, pemanfaatan yang dimaksud membuat baterai yang mampu menyimpan listrik untuk kebutuhan masyarakat di wilayah terpencil.
Baterai yang dimaksud juga bisa dikombinasikan dengan panel surya. Sehingga baterai yang ada bisa diisi ulang listriknya dengan memanfaatkan sinar matahari.
"Ini yang sedang disiapkan untuk menghasilkan baterai. Jadi bukan untuk kendaraan semata, tapi juga sampai kebutuhan di perumahan. Ini dalam persiapannya ada Pertamina dan PLN, Nah khusus MIND ID karena yang punya tambang Antam kita menugaskan Antam melakukan itu," terangnya.
Orias melanjutkan Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar di industri ini. Cadangan nikel di Indonesia merupakan yang paling besar di dunia yakni mencapai 21 juta ton.