PT Matahari Department Store Tbk mulai membayar kembali gaji karyawannya atau menaikkan sedikit demi sedikit nominal gaji yang sempat dipotong selama pandemi COVID-19. Emiten berkode saham LPPF ini pun bertekad memulihkan gaji seluruh karyawannya paling lambat kuartal VI-2020 mendatang.
"Pemulihan pemotongan gaji telah dimulai sejalan dengan pemulihan kami, dan direncanakan untuk pulih sepenuhnya pada Kuartal 4 2020," tulis CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Terry O'Connor dalam siaran pers resminya dikutup dari Keterbukaan Informasi BEI, Jumat (23/10/2020).
Sejak terimbas pandemi COVID-19 Matahari terus mencatatkan kerugian. Untuk bisa terus bertahan, memotong gaji karyawan jadi salah satu kebijakan yang diambil perseroan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama masa pandemi, emiten ini juga merumahkan atau memberlakukan kebijakan Work From Home (WFH) kepada 5.623 karyawannya. Ada juga pengurangan jumlah karyawan. Awalnya total karyawan tetap dan tidak tetap Matahari hingga per Desember 2019 mencapai 14.044 orang.
Namun, pada awal Juni 2020 lalu jumlahnya menjadi 12.080 atau berkurang 1.964 orang. Namun, karyawan yang dikurangi itu bukan pekerja tetap melainkan karyawan yang habis masa kontraknya dan tidak diperpanjang terutama yang bekerja di toko-toko yang ditutup.
Tak hanya berimbas ke karyawan, pandemi ini juga memaksa emiten ritel tersebut menutup 7 gerainya sekaligus.
"Pandemi COVID-19 mempercepat penutupan gerai-gerai yang berkinerja kurang baik, sejalan dengan upaya Matahari dalam merestrukturisasi bisnis. Sepanjang tahun ini, tujuh gerai format besar dan seluruh gerai khusus ditutup," sambungnya.
Sehingga saat ini, Matahari Department Store hanya mengoperasikan 153 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia. Rencananya, emiten berkode saham LPPF ini bakal menutup 3 gerai lainnya hingga akhir tahun.