Kapitalisasi pasar perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla tembus US$ 500 miliar atau setara dengan Rp 7.050 triliun (kurs Rp 14.100/US$). Angka itu meroket lebih dari 11 kali lipat sejak Mei dan melampaui perkiraan CEO-nya, Elon Musk.
Dilansir dari Business Insider, Rabu (25/11/2020), pada tahun lalu Musk memang sempat memperkirakan Tesla's self-driving (yang masih dalam proses pengerjaan) akan meningkatkan kapitalisasi pasar produsen mobil tersebut menjadi US$ 500 miliar. Saat itu kapitalisasi pasarnya hanya di bawah US$ 45 miliar.
Produsen mobil mulai merilis versi beta dari perangkat lunak self-driving untuk pelanggan tertentu pada bulan Oktober. Musk menggembar-gemborkan pembaruan perangkat lunak yang berisi serangkaian perbaikan mendasar, baik perbaikan bug penting dan seluruh area fungsionalitas baru lewat tweet-nya awal bulan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musk mengapungkan kapitalisasi pasar yang lebih besar untuk Tesla selama pendapatan pada Februari 2015. Menurutnya, jika perusahaannya terus meningkatkan pendapatan sebesar 50% selama 10 tahun, mencapai margin laba 10%, dan sahamnya diperdagangkan dengan pendapatan 20 kali lipat, itu akan bernilai sekitar US$ 700 miliar atau setara dengan nilai kapitalisasi pasar Apple saat ini.
Mengingat kapitalisasi pasar Tesla lebih dari US$ 500 miliar kurang dari enam tahun, hal itu dianggap dengan mudah melampaui perkiraan Musk untuk tahun 2025.
Meroketnya saham Tesla juga mendongkrak kekayaan Musk yang kini memiliki nilai bersih sebesar US$ 127,9 miliar atau Rp 1.803 triliun berdasarkan data indeks Bloomberg Billionaires.
Itu membuat Musk berhasil menduduki posisi orang terkaya kedua sedunia, menggeser bos Microsoft Bill Gates. Kini, Musk hanya di bawah pendiri Amazon Jeff Bezos.
(zlf/zlf)