Hal itu diungkapkannya usai mendapat penghargaan sebagai sebagai The Most Influential Minister di acara CNBC Indonesia Award 2020, Kamis (10/12/2020).
"Saya harap Telkom memang punya target yang bikin sakit perut, saya ingin valuasi Telkom bisa lebih baik dari sebelumnya," kata Erick.
Telkom Indonesia sendiri sudah melewati 25 tahun dual listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE). Erick menyebut, valuasi Telkom bisa lebih meningkat jika roadmap perusahaan bisa berjalan dengan baik.
"Bukan tidak mungkin hari ini Rp 370 triliun valuasi Telkom yang selama ini terbesar Rp 400 triliun, siapa tahu bisa lebih dari Rp 400 triliun," jelasnya.
Erick menambahkan ada beberapa aksi korporasi BUMN pada 2021. Salah satunya dari PT Telkom Indonesia.
"Karena itu, ada corporate action dan saya rasa Telkom akan lakukan di akhir tahun depan," tambahnya.
Baca juga: Telkom Bawa 'Gojek' ke Timor Leste |
(hek/hns)