Jakarta -
Ustaz Yusuf Mansur merupakan salah satu pemuka agama yang tertarik dengan sektor keuangan di dalam negeri. Terutama perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
Dalam beberapa waktu terakhir, Ustaz YM sering membahas saham yang sedang menjadi 'trending topic'. Apa saja ya saham-saham yang pernah dia bahas?
BRI Syariah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dulu Yusuf pernah membahas mengenai saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS). Pada 2018 saat BRIS pertama kali mencatatkan sahamnya di pasar modal, Yusuf sudah aktif bersuara. Dia mengajak jemaahnya untuk membeli saham BRIS.
Yusuf Mansur melalui PayTren Aset Manajemen menjadi manajer investasi Kopindo dan melakukan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) untuk membeli saham berkode BRIS itu.
Kemudian tiba-tiba muncul realisasi dari merger 3 bank BUMN syariah yang berisi BRIS, BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM). Founder PayTren itu pun memberikan analisanya atas aksi korporasi itu.
Dalam akun Instagramnya yang terverifikasi, Ustaz Yusuf Mansur menjelaskan pandangannya yang dia sebut analisa sederhana. Dia menyertakan analisanya dengan tangkapan layar pergerakan saham BRIS yang meroket 24,89% pada perdagangan 14 Oktober 2020 ke level Rp 1.405.
Kajian Yusuf Mansur lainnya ada di halaman berikutnya>>>
Garuda IndonesiaPada sekitar minggu kedua November 2020 saham GIAA memang tengah meroket. Bahkan sempat menguat 15,28%.
"MaasyaaAllah... Seneng banget kalo sentimen positif saya dengan izin Allah, bisa bikin kawan-kawan untung dan Garuda membaik terus," tulis Yusuf Mansur.
Seminggu sebelumnya, Yusuf juga pernah mengomentari kinerja GIAA yang merugi Rp 15,58 triliun di kuartal III-2020. Melalui akun Instagramnya dia membagikan pandangannya terkait performa keuangan maskapai pelat merah itu.
Yusuf Mansur optimistis kerugian GIAA sebenarnya bukan perkara besar. Keuangan GIAA bisa diselamatkan oleh masyarakat Indonesia dengan modal kecil. Lantaran, menurutnya masa depan ekonomi Indonesia lebih mengandalkan perekonomian rakyat.
Kimia Farma
Selanjutnya saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Dia menilai kedatangan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac memberikan positioning berbeda bagi saham KAEF.
"Gini loh kita disuruh IQRO'. Disuruh baca... Selamat berinvestasi saham pagi ini pas warung buka ya. Jam 9 pagi. Tar kalo ada cuan saham, niatin dari skrg, sedekah. Niatin di awal. Semalam vaksin sebagian udah datang. Demi Allah, saya blg kan kemarenan, soal KAEF. Kimia Farma. Bahwa KAEF sbg perusahaan pendistribusi Vaksin, mdh2an saya ga salah, tentu akan beda lagi posisioningnya," ujar dia dikutip dari akun Instagramnya, Senin (7/12/2020).
Dia menyebutkan jika menggunakan Mansurmology hal ini lebih mulia dibandingkan urusan jual beli dan investasi pada saham. Ada perbedaan dari keduanya. Dia mengatakan ada berkah karena membantu perusahaan negara yang menyangkut hajat hidup orang banyak.