Virus Corona Inggris Belum Jinak Bikin Bursa AS Merah

Sejumlah indeks bursa Amerika Serikat (AS) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham Senin kemarin. S&P 500 ditutup lebih rendah karena pengaruh virus baru Corona.

Nasdaq juga berada di zona merah. Sementara, sektor keuangan mendorong saham-saham blue chip hingga membuat Dow Jones berbalik arah.

Mengutip Reuters, Selasa (22/12/2020), munculnya virus baru di Inggris menunjukkan jika COVID-19 belum terselesaikan.

"Berita tentang COVID di Inggris telah mengingatkan pasar bahwa COVID belum terpecahkan, jalan di depan mungkin bergelombang dan tidak pasti," kata Kepala Investasi di Lenox Wealth Advisors di New York, David Carter.

Kongres sendiri telah membuat kesepakatan terkait paket bantuan pandemi setelah perselisahan berbulan-bulan. Paket US$ 900 miliar diharapkan dapat disahkan termasuk bantuan pengangguran, usaha kecil dan distribusi vaksin. Tapi, jumlah itu masih jauh dari yang diharapkan banyak orang.

"Rencana stimulus fiskal tampaknya cukup besar untuk menahan resesi, tapi tidak lama," tambah Carter.

"Meskipun tidak sebesar yang diharapkan oleh banyak pelaku pasar, ini mencakup banyak tindakan bermakna yang dapat mendukung pasar," lanjutnya.

Kemunculan virus baru di Inggris menimbulkan kekhawatiran baru. Hal itu membuat banyak negara di dunia menutup pintu bagi para pelancong dari Inggris.

Kabar tersebut membuat saham maskapai penerbangan susut. Indeks S&P 1500 airline kehilangan 1,2%. Tesla Inc yang masuk ke S&P 500 dengan bobot 1,69% indeks, sahamnya turun 6,5%.

Dow Jones Industrial Average naik 37,4 poin atau 0,12% menjadi 30.216,45. Sementara, S&P 500 kehilangan 14,49 poin atau 0,39% menjadi 3.694,92 dan Nasdaq Composite turun 13,12 poin atau 0,1% menjadi 12.742,52.