Saham PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) sempat jadi primadona sejak aksi merger tiga bank syariah milik BUMN. Pergerakan saham BRIS semakin agresif setelah ada Mansurmology, terkait Ustaz Yusuf Mansur.
Namun para investor juga harus berhati-hati karena ada oknum yang sengaja memanfaatkan momentum ini untuk menipu. Ustaz Yusuf Mansur mengungkapkan ada penipu yang bermodus menerima pembelian saham BRIS mengatasnamakan dirinya.
Ustaz Yusuf Mansur menyebut ini merupakan penipuan. Pasalnya dalam membeli saham baik BRIS maupun saham manapun tak bisa melalui dirinya, tapi harus melalui sekuritas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini jelas. Saya tidak ada begini. Beli saham BRIS bukan ke saya. Lewat sekuritas. Mana ada dana beli lewat saya? Mana ada duit beli saham ditransfer juga ke saya? Atau ya lewat Kopindo. Itupun terintegrasi juga ke aset manajemen dan ke Bahana Sekuritas," tulis dia dikutip dari akun Instagram pribadinya, Kamis (14/1/2021). Tulisan di unggahan tersebut sudah disesuaikan.
Ustaz Yusuf Mansur meminta para korban melaporkan hal tersebut. Ia menyebut korban tertipu hingga Rp 2,5 miliar.
"Asli. Ini mah penipuan. Kepada para korban, gampang. Laporin aja. Nanti semuanya terbuka. Dan mana ada bagi hasil BRIS dengan mekanisme kayak gitu? Ngeri sekali. Ini saya dengar, korban udah Rp 2,5 miliar. Itu baru yang saya tahu. Sebab menipu itu membawa kepada keserakahan. Jadi pasti suka menipu dan bisa banyak korbannya," lanjutnya.
Ustaz Yusuf Mansur juga menyebut jika nomor yang digunakan oleh penipu bukanlah nomor handphonenya.
"Kasihan, orang pada benar-benar mau niat usaha. Ingat bangkit dan kebangkitan ekonomi ummat, bangsa dan negara. Tapi ada yang memanfaatkan. Sampai miliaran. Mangga dilaporkan saja ke Kepolisian. Paling saya jadi saksi. Wong itu nomor pasti bukan nomor hape saya. Dinamainnya aja, saya. Itu pun, salah. Saya mana pernah nulis pake 'y"? Mansur. Bukan Mansyur. Dan bisa di-tracking itu nomor sama kepolisian. Semoga Allah menyelamatkan semuanya. Al Fatihah," jelasnya.
Ustaz Yusuf Mansur menegaskan tidak pernah berkomunikasi dengan para oknum tersebut dan ia tidak mengenalnya.
"Nggak kenal siapa-siapa yang disebut, nggak tahu. Nggak pernah juga menarasikan seperti itu," ujar dia.
(kil/ara)