Para investor memantau serah terima jabatan Presiden Amerika Serikat (AS) dari Donald Trump ke Joe Biden. Apalagi pelantikan tersebut di bawah bayang-bayangi aksi massa, sejak sebelumnya terjadi di Capitol Hill Washington DC.
Mengutip Reuters secara keseluruhan sejak 3 November lalu indeks S&P tercatat menguat 13%. Sektor-sektor seperti infrastruktur melesat ke rekor tertinggi. Namun sejumlah investor justru khawatir dengan kondisi ini.
Apalagi paket stimulus sebesar US$ 1,9 triliun masih belum pasti. Kepala Ekuitas BMI Global Asset Management Ernesto Ramos mengungkapkan ada kemungkinan jika harga saham akan turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar telah naik terus-terusan tanpa henti," kata Ernesto dikutip dari Reuters, Rabu (20/1/2021).
Sebelumnya Joe Biden menyebut stimulus ekonomi sebesar US$ 1,9 triliun akan segera dicairkan. Hal ini sejalan dengan pemulihan ekonomi AS dan percepatan distribusi vaksin untuk mengendalikan virus Corona.
Calon Menteri Keuangan AS pilihan Joe Biden, Janet Yellen mendesak anggota parlemen untuk segera bertindak pada stimulus tersebut. Semenatara analis menyarankan investor fokus pada sektor seperti kendaraan listrik dan keamanan siber. Selain itu, diprediksi terjadi peningkatan saham Tesla Inc, General Motors Co dan Ford Motor Co bisa lebih tinggi.