Kondisi keuangan Bakrie Telecom terbilang mengkhawatirkan. Total utang BTEL dalam laporan keuangan 2020 turun dari posisi 2019 sebesar Rp 13,35 triliun menjadi Rp 9,6 triliun. Namun jumlah aset BTEL turun drastis dari Rp 11,23 miliar menjadi Rp 4,5 miliar. Jika dihitung utang BTEL mencapai 2.133 kali lipat dari asetnya.
Perusahaan juga mengalami kerugian sebesar Rp 60,17 miliar. Catatan itu berbanding terbalik dengan capaian di 2019 yang berhasil menorehkan laba bersih Rp 7,17 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapatan usaha bruto BTEL turun dari Rp 10 miliar menjadi Rp 8,1 miliar. Beban pokok turun dari Rp 6,25 miliar menjadi Rp 5 miliar. Sehingga pendapatan usaha neto turun dari Rp 4 miliar menjadi Rp 3 miliar di 2020.
BTEL berhasil mengurangi total beban usaha dari Rp 27,3 miliar menjadi Rp 10,7 miliar. Namun beban keuangan perusahaan membengkak drastis dari hanya Rp 15 juta menjadi Rp 71,56 miliar.
(das/fdl)