Harga Terus Meroket, Saham PGN Paling Laris

Harga Terus Meroket, Saham PGN Paling Laris

- detikFinance
Senin, 13 Feb 2006 14:16 WIB
Jakarta - Setelah harga sahamnya terus menanjak, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tercatat menjadi saham dengan nilai perdagangan terbesar sepanjang minggu lalu. Padahal pekan sebelumnya saham dengan kode PGAS tidak masuk sepuluh besar saham dengan nilai perdagangan tertinggi di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Frekuensi perdagangan saham PGN selama tanggal 6-10 Januari 2006 sebanyak 6.183 kali dengan volume 82 juta saham senilai Rp 757,1 miliar. Analis sektor pertambangan dari PT Trimegah Securities, Sebastian Tobing mengatakan, kenaikan harga saham PGAS karena ekspektasi laporan keuangan yang positif akibat tingginya harga minyak bumi dan gas dunia. Tingginya harga tersebut juga mempengaruhi tingginya harga dalam negeri. "Setiap kenaikan harga gas 10 persen akan berdampak pada peningkatan net income 30-40 persen," kata Sebastian, Senin (13/2/2006).Selain itu, penguatan rupiah juga turut menunjang ekspektasi terhadap saham PGN. Hal ini karena utang PGN banyak yang berdenominasi dolar AS. "Banyaknya utang dalam dollar AS ini dengan penguatan rupiah memungkinkan PGN memperoleh forex gain tahun ini," kata Sebastian. Untuk jangka panjang, PGN juga menargetkan pendapatannya naik 4 kali diakhir tahun 2007 dibanding tahun 2005 sebesar Rp 5,6 triliun. Seiring dengan selesainya proyek pipanisasi Kalimantan Timur-Jawa. Namun analis saham dari BNI Securities Adrian Rusmana mengatakan, harga saham PGN saat ini sudah terlampau tinggi dan tidak mencerminkan fundamental. Menurutnya, dengan kenaikan harga yang terlampau tinggi ini, seharusnya pemerintah mempertanyakan harga saham PGN karena dengan kenaikan ini pemerintah justru dirugikan. "Saat IPO harganya hanya Rp 1.500 sekarang sudah Rp 10.000 lebih ini kan sekitar delapan kali lipat kenaikannya. Dalam dua tahun setinggi itu harusnya harga IPO lebih tinggi," ujar Adrian. Disinggung mengenai kemungkinan kenaikan harga saham PGN akibat aksi corenering (penggorengan), Adrian menjawab, "Mungkin saja." Tahun 2004 PGN mencatat laba bersih Rp 474,34 miliar dengan total pendapatan bersih Rp 4,46 triliun. Pada penutupan sesi I Senin ini, saham PGAS naik Rp 450 menjadi 10.700 per saham. (ir/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads